Penulis : M Arief Pranoto, Research Associate Global Future
Institute (GFI)
|
Takdir Geopolitik Ukraina
Dalam bahasa Slavia, ukraina artinya "daerah
perbatasan". Sebagai serpihan negara bekas Uni Soviet, takdir
(geografi)-nya terletak di Eropa Timur. Ukraina berbatasan dengan Rusia di
sebelah timur (laut) dan UE di barat (laut). Lebih lengkap, ia berdekatan
dengan Belarus di utara; kemudian dengan Polandia, Slowakia dan Hongaria di
barat; Rumania dan Moldavia di barat daya; dan Laut Hitam, Laut Azov di
selatan dan seterusnya. Mereka berbahasa Ukraina serumpun dengan bahasa
Rusia.
|
Dari sisi geostrategi, Ukraina boleh disebut buffer zone atau daerah penyangga para
adidaya terutama Rusia dan Barat cq UE ---karena faktor ideologi---dari zaman
dulu memang saling berebut pengaruh. Inilah takdir geopolitik yang melekat
semenjak ia lahir sebagai negara.
Kadar urgensi Ukraina di kawasan tersebut, sebenarnya tak
bisa dilepas dari peran masa lalunya ketika tergabung dalam Uni Soviet. Peran
kunci tadi bukan terhadap Soviet ---selaku negara induk--- semata,
namun juga bagi negara-negara Pakta Warsawa lainnya. Selain kaya akan sumber
daya alam, seperti biji besi, batu bara, logam warna, gas, minyak, garam,
tanah liat, dll ia juga memproduksi pesawat dan kapal laut, truk dan bis,
mobil dan lokomotif, TV dan radio, zat kimia, tekstil, komputer dan peralatan
elektronik, mesin pertanian, dan lain-lain.
Peran penting lainnya, selain pengekspor listrik ke Eropa
Timur (hingga kini) dan negara sekitar seperti Hungaria, Lithuania, Belarus,
Polandia, dll sebagian hulu ledak nuklir milik Sovyet dahulu ditempatkan di
Ukraina. Itulah posisi strategis di tengah tarik menarik kekuatan Blok Timur
dan Blok Barat tempo doeloe (1949-1991).
Retorikanya adalah: mungkinkah (posisi) geostrategi ini
yang diperebutkan oleh dua adidaya di atas? Boleh jadi. Namun ada hal lebih
urgen selain itu.
Geopolitic
of Pipeline dan Senjata Gas
Peran pokok Ukraina sebagai buffer zone sesungguhnya lebih kepada geopolitic of pipeline (jalur pipa). Ini dia.
Sepertinya, “nasib” Ukraina mirip geopolitik Syria yang direbutkan para
adidaya Barat dan Timur akibat selain faktor geostrategy position di Jalur Sutera, namun lebih utama
karena keberadaan jalur pipanya. Betapa aliran pipa gas dan minyak yang
melewati Syria bersifat antar negara, menembus benua bahkan lintas kawasan.
Setidaknya, demikian pula jalur pipa gas Ukraina meski “skala”-nya relatif
tak besar jika dibandingkan Syria.
Urgensi daerah penyangga contohnya, sewaktu Putin menghentikan
gas yang mengalir melalui pipa di Ukraina pada 1 Januari 2006 ketika terjadi
sengketa gas (2006-2009) antara Rusia – Ukraina, ternyata berdampak sangat
luas lagi dahsyat. Tidak hanya Ukraina yang menjerit kekurangan gas, tetapi
merata di seluruh Eropa berteriak kurang pasokan sebab penutupan pipa gas
dimaksud. Kenapa demikian, betapa 80% jalur ekspor gas Rusia menuju Eropa
melalui lintasan jalur pipanya Ukraina. Ketika diputus pada “titik
simpul”-nya, niscaya menjerit negara konsumen di hilir jalur pipa. Dalam
konteks ini, Ukraina merupakan simpul jalur gas, sedang UE dan negara
sekitarnya berada di bagian hilir. Inilah gas weapon (senjata gas)-nya
Beruang Merah, sebutan lain Rusia.
Latvia misalnya, sangat tergantung 100% pada gas Rusia
termasuk diantaranya Slovakia, Estonia dan Finlandia. Untuk Bulgaria,
Lithuania dan Czech Republik bergantung lebih 80%. Sedang yang bergantung 60%
antara lain Yunani, Austria dan Hongaria. Itulah data yang nyata.
Ketergantungan UE atas gas Rusia mencapai 80% lebih. Dan betapa riskan ketika
aliran gas untuk UE dari Rusia mutlak harus melalui jalur pipa di Ukraina.
Tak dapat dipungkiri memang, Rusia adalah negara penghasil
gas terbesar di dunia, kendati untuk produksi minyak merupakan terbesar kedua
setelah Saudi Arabia. Sekedar informasi tambahan. Sekali lagi, inilah ujud gas weapon yang dimiliki oleh Rusia guna
“mengendalikan” Ukraina dan negara net gas importer di sekitarnya.
Pointers Simpulan
Setelah membaca, menyimak dan mencermati kecamuk politik
di Ukraina sebagaimana uraian di atas, sekurang-kurangnya diperoleh pointers guna menyudahi artikel
sederhana ini. Antara lain:
Pertama: bahwa medan Ukraina sesungguhnya cuma proxy war atau lapangan tempur, karena
hakiki yang berperang ialah Rusia versus kekuatan Barat (AS dan NATO) dalam
upaya tebar dan tancapkan hegemoni baik di parlemen, pada elit pemerintahan
maupun melalui aksi-aksi massa di jalanan;
Kedua: menguak hidden agenda kubu oposisi ---sesuai prolog
tulisan ini--- bahwa kesepakatan dengan UE sebagaimana aspirasi kelompok
oposisi, tersirat sebagai langkah permulaan Barat mengintegrasikan Ukraina
dengan UE. Maka kompromi politik cara apapun yang ditawarkan oleh Yanukovich
kepada para demonstran pimpinan Arseniy Yatsenyuk, niscaya ditolak --- tak
bakal diindahkan;
Ketiga: sebagaimana Arab Spring di Jalur Sutera, atau kiprah
Revolusi Oranye dulu, apapun dalih (isue) yang diusung dalam aksi massa dan
gerakan politik di Ukraina, (misi) tujuannya adalah redesign of power (ganti
rezim);
Keempat: atas dasar pengalaman pemutusan gas (2006) oleh Putin melalui
pipa Ukraina, bahwa kebijakan Presiden Yanukovich menerima bantuan finansial
Rusia ---dekade kini --- dinilai sebagai keputusan tepat dan strategis
terutama bagi kepentingan nasional Ukraina dan kawasan sekitarnya. Kenapa
demikian, oleh karena kesepakatan perdagangan dengan UE selain belum jelas
arah dan hasilnya, juga AS dan jajaran EU sendiri tengah dibelit krisis
ekonomi tak kunjung usai;
Kelima: bahwa korban implementasi gas weapon ---diterapkan oleh Rusia di Ukraina
awal 2006--- ternyata memiliki dampak lebih dahsyat daripada korban akibat
senjata konvesional pada peperangan lazimnya. Betapa tanpa asap mesiu, tanpa
letusan peluru, namun justru dinamika sosial ekonomi di kawasan net gas importer menjadi “berantakan” akibat
kekurangan pasokan gas.
Demikianlah bacaan sementara saya tentang badai politik
yang kini melanda Ukraina, masih jauh dari akurasi kebenaran memang. Apa
hendak dikata. Minimnya data, sempitnya wawasan, terutama keterbatasan
kemampuan penulis merupakan kendala utama kenapa artikel ini bersifat nisbi,
masih sangat terbuka untuk kritik dan saran guna perbaikan lebih lanjut.
Terimakasih
Sumber:
Link, Bacaan dan
Pointers Diskusi:
- Ukraine and the Rebirth of Fascism in Europe, Erick
Draitser,http://www.globalresearch.ca/ukraine-and-the-rebirth-of-fascism-in-europe/5366852
- Revolusi Oranye, http://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Oranye
- Perpecahan Para Pemimpin Revolusi Oranye di Ukraina,http://www.dw.de/perpecahan-para-pemimpin-revolusi-oranye-di-ukraina/a-2948649
- Runtuhnya Mitos Revolusi Oranye di Ukraina http://www.theglobal-review.com/content_detail.php?lang=id&id=1314&type=4#.Uu2htPt4yjk
- Ukraina dan Kemungkinan Terulangnya Revolusi Warna, http://www.theglobal-review.com/content_detail.php?lang=id&id=14536&type=103#.Uu2p9_t4yjk
- Ukraina dan Akhir Revolusi Orange,http://kainsa.wordpress.com/2007/08/17/ukraina-dan-akhir-revolusi-orange/
- Menlu AS Akan Bertemu Pemimpin Oposisi Ukraina, http://www.theglobal-review.com/content_detail.php?lang=id&id=14560&type=103#.Uu9KqPt4yjk
- Ukraina, Negeri Nuklir Pecinta Bola, http://www.listrikindonesia.com/ukraina__negeri_nuklir_pencinta_bola_319.htm
- Gelar Rudal di Kaliningrad, AS Kirim Pesan ke
Rusia, http://indonesian.irib.ir/amerika/-/asset_publisher/3luG/content/id/5592494
- Sengketa gas Rusia-Ukraina berakhir http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2009/01/090118_russiagas.shtml
- Konflik Gas Rusia – Ukraina, http://www.politik.lipi.go.id/in/kolom/eropa/544-konflik-rusia-ukraina-rentannya-stabilitas-energi-uni-eropa.html
- Konflik Gas antara Rusia – Ukraina,http://ekaprasdika.blogspot.com/2013/08/konflik-gas-antara-rusia-ukraina_7047.html
- Politik Energi Rusia dan Dampaknya terhadap Eropa
terkait Sengketa Gas Rusia-Ukraina 2006-2009,http://journal.unair.ac.id/filerPDF/Jurnal%20Skripsi%20Anjar%20Sulastri.pdf
- Diskusi terbatas di Global Future Institute (GFI),
Jakarta, pimpinan Hendrajit
- Diskusi terbatas di Forum BBM KENARI (Kepentingan
Nasional RI), pimpinan Dirgo D Purbo.
|
Senin, 10 Maret 2014
Membaca Krisis Politik di Ukraina dari Perspektif Geopolitik (3/Habis)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- ANEKA CERITA RAKYAT DARI GARUT
- Tantangan Generasi Muda di Pusaran Globalisasi
- Dari Dikbud ke Diknas dan jadi Dikbud Lagi!
- Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Revitalisasi KKG dan MGMP
- Juknis pengelolaan BOS Tahun 2022, Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 2 tahun 2022
- Tinjauan Singkat Tentang Teori Kritis
- MODERNISASI VS WESTERNISASI
- Perbedaan antara model, pendekatan, strategi dan metode pembelaran
- Modern Yes, Western No!
- Meraih Devisa Negara dari Perdagangan Internasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOLOM kOMENTAR
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.