Selasa, 24 Mei 2022

MENGAJAR IPS MENYENANGKAN DENGAN PRAKTIKUM SEDERHANA Oleh : Riswan Wahyuni, SPd (Guru IPS SMPN 3 Angsana Kab. Tanah Bumbu) Kondisi sekarang ini,pembelajaran tatap muka sudah dilakukan di setiap sekolah.baik PTM terbatas atau keselurahan tatap muka, apa yang harus dilakukan guru pada saat masa transisi dari pembelajaran daring ke pembelajaran normal. lalu bagaimana cara guru dapat menyajikan pembelajaran harus menarik dan peserta didik aktif dalam belajar? Pembelajaran IPS yang kita ketahui bersama juga tidak luput dari kecenderungan proses pembelajaran teacher centered. Kondisi demikian tentu membuat proses pembelajaran hanya dikuasai guru.materi yang disajikan dengan pola ceramah dan pemberian tugas tugas hingga membuat siswa jenuh dan bosan.apalagi pembelajaran IPS khususnya materi yang perlu pemahaman konsep. Serta kurangnya pengoptimalan/penggunaan media pembelajaran IPS.dampaknya siswa kurang minat/motivasi terhadap materi yang disampaikan. Salah satu suasana yang mestinya tercipta dalam proses pembelajaran adalah bagaimana siswa siswa yang belajar benar benar berperan aktif dalam belajar. Salah satu aspek yang sangat mempengaruhi adalah bagaimana cara atau strategi seorang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran agar meningkatkan partisipasi peserta didik dalam pembelajaran IPS. Kali ini pada mata pelajaran IPS di kelas VII yang saya ampu membahas tentang "memahami pergerakan angin ". Metode pembelajaran yang digunakan adalah praktik membuat penunjuk arah mata angin sederhana ,kegiatan praktik ini dipersiapkan dengan alat dan bahan sederhana yang mudah di dapat. Alat penunjuk arah mata angin sederhana ini berguna untuk mengetahui perubahan angin muson. Jika angin berhembus dari barat berarti angin muson barat, sebaliknya jika angin berhembus dari timur maka dikatan sebagai angin muson timur. Sebagaimana yang sudah saya tulis di awal, mengemas metode praktikum ini dalam pembelajaran IPS adalah bertujuan agar pembelajaran IPS lebih menarik,menyenangkan ,menarik minat dan seluruh peserta didik terlibat aktif. Menurut Sudirman (1992:163) metode praktikum adalah cara penyajian pelajaran kepada siswa untuk melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sesuatu yang dipelajari. Tahap awal pelaksanaanya praktik ini dengan memberikan arahan kepada peserta didik pada pertemuan sebelumnya untuk menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk kegiatan praktik berupa : gunting,sedotan plastic,kertas tebal,penggaris,lem kertas,gelas plastik,pasir/kerikil,pensil yang ada penghapus di atasnya,jarum kecil,gambar arah mata angin/kompas.Karena di dalam satu kelas peserta didik hanya sedikit , Cuma ada 7 siswa, maka setiap siswa membuat satu alat petunjuk arah mata angin. Selanjutnya setelah semua bahan sudah siap dan setiap siswa sudah menempati posisinya masing - masing.selanjutnya guru mengarahkan dan memperagakan ,kemudian di ikuti para siswa mempraktikkan pembuatan petunjuk arah mata angin. Di modul PJJ IPS kelas VII semester ganjil (2020),langkah langkahnya sebagai berikut : langkah pertama adalah membuat keratan pada kedua ujung sedotan, setiap siswa menyiapkan sedotan plastik yang lurus, lalu gunakan gunting untuk membuat keratan di kedua ujungnya. Panjang tiap keratan kira- kira 1 cm. Selanjutnya langkah kedua setiap siswa membuat segitiga dan kotak dari kertas yang tebal,buat segitiga itu seperti panah dan segitiga sama sisi dan lebih kecil dari kotak,buat segitiga yang tingginya 5 cm dan kotak berukuran 7x7dengan penggaris Langkah ketiga yaitu memasang kedua potongan kertas tadi pada keratan di sedotan,Segitiga itu bisa dipasangkan sehingga menyerupai ujung anak panah, sementara kotak pada ujung lawannya. Agar kedua potongan bisa terpasang dengan baik, gunakan lem kertas pada sedotan lalu biarkan di atas alas kertas hingga lem kering. Langkah keempat,Siapkan wadah berisi kerikil,Siapkan wadah es krim, gelas plastik, atau wadah plastik kecil apa pun yang sudah tak terpakai. Isi setengah wadah tersebut dengan kerikil, pasir, atau sejenisnya yang bisa menahan agar penunjuk arah mata angin tetap tegak. Langkah kelima,Buat tutup untuk wadah,Kalau wadah itu sudah ada tutupnya, pakaikan tutup tersebut. Kalau tak ada tutup, buat tutup dari piring kertas atau kardus yang dilem di atas wadah. Tunggu hingga lem kering dan tutup itu sudah benar-benar terpasang sebelum melanjutkan. Langkah keenam,Tusukkan pensil menembus sisi bawah wadah,Siapkan pensil yang atasnya ada penghapus karet. Balikkan wadah tadi dan buat lubang di sisi bawahnya,Tancap ujung tajam pensil (ujung yang untuk menulis) ke lubang hingga terbenam dalam kerikil/pasir dan bisa berdiri Langkah ketujuh ,Tusukkan jarum sehingga sedotan terpasang pada ujung penghapus pensil Siapkan jarum atau paku payung. Tusuk jarum menembus tengah-tengah sedotan lalu tusuk ke ujung penghapus pensil. Coba tiup kertas kotak pada sedotan; jika sedotan tidak berputar, coba pastikan jarum tertusuk pas di tengah sedotan; jika rubuh, coba potong kertas di sisi yang rubuh sehingga lebih kecil Langkah kedelapan,Tentukan arah mata angin coba cari tahu arah utara sebelah mana. Tuliskan “Utara” pada sisi atau atas wadah plastik yang menghadap utara. wadah dituliskan “Timur”, “Selatan”, dan “Barat” berurutan searah jarum jam selayaknya melihat arah mata angin pada peta. Terakhir ,langkah kesembilan mengamati ketika penunjuk arah mata angin berputar,masing – masing siswa membawa penunjuk arah mata angin ke luar, yakni tempat yang jauh dari tembok atau benda besar lainnya yang bisa menghalangi angin. Jika ada angin berembus, semestinya angin mendorong kertas kotak sehingga sedotan berputar dan kertas panah menunjukkan arah dari mana angin “datang”. Kalau panah menunjuk ke arah barat, maka angin itu adalah angin barat yang bertiup dari barat ke timur.hasil dari pengamatan siswa kemudian dituliskan di LKPD siswa masing – masing. Berdasarkan pengamatan saya,dalam menerapkan metode praktikum dalam pembelajaran IPS dapat lebih memotivasi peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.semua siswa bersemangat dan antusias.selama proses pembuatan alat praktikum semua siswa terlihat asyik, seru, senyum dan tertawa ketika melihat hasil produk alat yang dibuat oleh siswa memiliki keunikan tersendiri. Sebagai seorang guru tentu sangat senang karena pembelajaran praktik IPS yang saya laksanakan di kelas dapat diterima dengan baik dan menyenangkan bagi peserta didik.semoga kedepan saya terus termotivasi untuk tetap menerapkan cara pembelajaran yang lebih menarik dan mengasyikkan agar peserta didik semangat dalam mengikuti pelajaran IPS. Harapan kedepannya semoga saya terus termotivasi untuk tetap menerapkan strategi,metode,model pembelajaran IPS yang lebih menarik, seru,menyenangkan dan mengasyikkan agar peserta didik semangat dalam mengikuti pelajaran IPS.

Oleh : 

Riswan Wahyuni, SPd (Guru IPS SMPN 3 Angsana Kab. Tanah Bumbu)


Kondisi sekarang ini,pembelajaran tatap muka sudah dilakukan di setiap sekolah.baik PTM terbatas atau keselurahan tatap muka, apa yang harus dilakukan guru pada saat masa transisi dari pembelajaran daring ke pembelajaran normal. lalu bagaimana cara guru dapat menyajikan pembelajaran harus menarik dan peserta didik aktif dalam belajar?

Pembelajaran IPS yang kita ketahui bersama juga tidak luput dari kecenderungan proses pembelajaran teacher centered. Kondisi demikian tentu membuat proses pembelajaran hanya dikuasai guru.materi yang disajikan dengan pola ceramah dan pemberian tugas tugas hingga membuat siswa jenuh dan bosan.apalagi pembelajaran IPS khususnya materi yang perlu pemahaman konsep. Serta kurangnya pengoptimalan/penggunaan  media pembelajaran IPS.dampaknya siswa kurang minat/motivasi terhadap materi yang disampaikan.

Salah satu suasana yang mestinya tercipta dalam proses pembelajaran adalah bagaimana siswa siswa yang belajar benar benar berperan aktif dalam belajar.

Salah satu aspek yang sangat mempengaruhi adalah bagaimana cara atau strategi seorang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran agar meningkatkan partisipasi peserta didik dalam pembelajaran IPS. 


Kali ini pada mata pelajaran IPS di kelas VII yang saya ampu membahas tentang "memahami pergerakan angin ". Metode pembelajaran yang digunakan adalah praktik membuat penunjuk arah mata angin sederhana ,kegiatan praktik ini dipersiapkan dengan alat dan bahan sederhana yang mudah di dapat.

Alat penunjuk arah  mata angin  sederhana ini berguna untuk mengetahui perubahan angin muson. Jika angin berhembus dari barat berarti angin muson barat, sebaliknya jika angin berhembus dari timur maka dikatan sebagai angin muson timur.

Sebagaimana yang sudah saya tulis di awal, mengemas metode praktikum ini dalam pembelajaran IPS adalah bertujuan agar pembelajaran IPS lebih menarik,menyenangkan ,menarik minat dan seluruh peserta didik terlibat aktif. Menurut Sudirman (1992:163) metode praktikum adalah cara penyajian pelajaran kepada siswa untuk melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sesuatu yang dipelajari.



         Tahap awal pelaksanaanya praktik ini dengan memberikan arahan kepada peserta didik pada pertemuan sebelumnya untuk  menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk kegiatan praktik  berupa : gunting,sedotan plastic,kertas tebal,penggaris,lem kertas,gelas plastik,pasir/kerikil,pensil yang ada penghapus di atasnya,jarum kecil,gambar arah mata angin/kompas.Karena di dalam satu kelas peserta didik hanya sedikit , Cuma ada 7 siswa, maka  setiap siswa membuat satu alat petunjuk arah mata angin.

Selanjutnya setelah semua bahan sudah siap dan setiap siswa sudah menempati posisinya masing - masing.selanjutnya guru mengarahkan  dan memperagakan ,kemudian di ikuti para siswa mempraktikkan pembuatan petunjuk arah mata angin.


Di modul PJJ IPS kelas VII semester ganjil (2020),langkah langkahnya sebagai berikut :

langkah pertama adalah membuat keratan pada kedua ujung sedotan, setiap siswa menyiapkan  sedotan plastik yang lurus, lalu gunakan gunting untuk membuat keratan di kedua ujungnya. Panjang tiap keratan kira- kira 1 cm.

Selanjutnya langkah kedua setiap siswa membuat segitiga dan kotak dari kertas yang tebal,buat segitiga itu seperti panah dan  segitiga sama sisi dan lebih kecil dari kotak,buat segitiga yang tingginya 5 cm dan kotak berukuran 7x7dengan penggaris

Langkah ketiga yaitu memasang kedua potongan kertas tadi pada keratan di sedotan,Segitiga itu bisa dipasangkan sehingga menyerupai ujung anak panah, sementara kotak pada ujung lawannya. Agar kedua potongan  bisa terpasang dengan baik, gunakan lem kertas pada sedotan lalu biarkan di atas alas kertas hingga lem kering.

Langkah keempat,Siapkan wadah berisi kerikil,Siapkan wadah es krim, gelas plastik, atau wadah plastik kecil apa pun yang sudah tak terpakai. Isi setengah wadah tersebut dengan kerikil, pasir, atau sejenisnya yang bisa menahan  agar penunjuk arah mata angin tetap tegak.

Langkah kelima,Buat tutup untuk wadah,Kalau wadah itu sudah ada tutupnya, pakaikan tutup tersebut. Kalau tak ada tutup, buat tutup dari piring kertas atau kardus yang dilem di atas wadah. Tunggu hingga lem kering dan tutup itu sudah benar-benar terpasang sebelum melanjutkan.

Langkah keenam,Tusukkan pensil menembus sisi bawah wadah,Siapkan pensil yang atasnya ada penghapus  karet. Balikkan wadah tadi dan buat lubang di sisi bawahnya,Tancap ujung tajam pensil (ujung yang untuk menulis) ke lubang hingga terbenam dalam kerikil/pasir dan bisa berdiri

Langkah ketujuh ,Tusukkan jarum sehingga sedotan terpasang pada ujung penghapus  pensil

 Siapkan jarum atau paku payung. Tusuk jarum menembus tengah-tengah sedotan lalu tusuk ke ujung penghapus  pensil. Coba tiup kertas kotak pada sedotan; jika sedotan tidak berputar, coba pastikan jarum tertusuk pas di tengah sedotan;  jika rubuh, coba potong kertas di sisi yang rubuh sehingga lebih kecil

Langkah kedelapan,Tentukan arah mata angin coba cari tahu arah utara

sebelah mana. Tuliskan “Utara” pada sisi atau atas wadah plastik yang menghadap utara. wadah dituliskan “Timur”, “Selatan”, dan “Barat” berurutan searah  jarum jam selayaknya melihat arah mata angin pada peta.

Terakhir ,langkah kesembilan mengamati ketika penunjuk arah mata angin berputar,masing – masing siswa membawa penunjuk arah mata angin ke luar, yakni tempat yang jauh dari tembok atau benda besar lainnya yang bisa menghalangi angin. Jika ada angin berembus, semestinya angin mendorong kertas kotak sehingga sedotan berputar dan kertas panah menunjukkan arah dari mana angin “datang”. Kalau panah menunjuk ke arah

barat, maka angin itu adalah angin barat yang bertiup dari barat ke timur.hasil dari pengamatan siswa kemudian dituliskan di LKPD siswa  masing – masing.


Berdasarkan pengamatan saya,dalam menerapkan metode praktikum dalam pembelajaran IPS dapat lebih memotivasi peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.semua siswa bersemangat dan antusias.selama proses pembuatan alat praktikum semua siswa terlihat asyik, seru, senyum dan  tertawa ketika melihat hasil produk alat yang dibuat oleh siswa memiliki keunikan tersendiri.

Sebagai seorang guru tentu sangat senang karena pembelajaran praktik IPS yang saya laksanakan  di kelas dapat diterima dengan baik dan menyenangkan bagi peserta didik.semoga kedepan saya terus termotivasi untuk tetap menerapkan cara pembelajaran yang lebih menarik dan mengasyikkan agar peserta didik semangat dalam mengikuti pelajaran IPS.

Harapan kedepannya semoga saya terus termotivasi untuk tetap menerapkan strategi,metode,model  pembelajaran IPS yang lebih menarik, seru,menyenangkan dan mengasyikkan agar peserta didik semangat dalam mengikuti pelajaran IPS.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOLOM kOMENTAR

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.