Selasa, 07 September 2021

NARASI DIBALIK JULUKAN SETIAP BENUA

 

Benua merupakan daratan yang sangat luas yang ada dipermukaan bumi. Karena luasnya angin laut tidak sampai ke tengah benua. Demikian salah satu pengertian yang biasa diberikan untuk benua.

Pada 2021 daratan yang namanya benua ini total dihuni sekitar 7.874.966.000 jiwa. Meliputi berbagai ras dan bangsa dengan budaya yang beragam.

Kalau ada pertanyaan terkait jumlah benua, jawabannya bisa beragam. Ada yang menyatakan lima, enam atau tujuh. Yang menyebut lima merujuk pada: Asia, Eropa, Afrika, Amerika dan Australia. Sedangkan yang menyebut enam menunjuk pada lima yang sudah disebut di atas ditambah satu dengan Antartika. Adapun yang menyebut tujuh menunjuk pada benua-benua di atas, tetapi amerika dibagi dua menjadi Amerika Utara dan Amerika Selatan.

Ketiga pendapat di atas tidak ada yang salah. Hal ini mengingat batasan pengertian benua tidak hanya merujuk pada fisik semata, tetapi ada juga yang membaginya berdasarkan budaya. Sebagai contoh Asia dan Eropa merupakan satu hamparan daratan yang disebut Eurosia, tetapi karena memiliki budaya yang berbeda, maka dibedakan menjadi dua. Begitu juga dengan Amerika yang sejatinya satu hamparan daratan, tapi budaya di utara dan selatan berbada maka ada yang membagi menjadi dua.

Julukan benua

Ada hal menarik ketika berbicara benua. Setiap benua ternyata memiliki julukan. Julukan ini uniknya dikaitkan dengan warna. Ada kuning, biru, hitam atau merah. Ada juga yang putih atau

Asia Si Benua Kuning

Istilah Asia berasal dari Bahasa Yunani kuno, yaitu Ἀσία’ yang dibaca “Asía’”. Pada masa lalu nama ini dipakai untuk menyebut daratan di tepi timur Laut Aegea dan kemudian digunakan untuk menyebut wilayah Anatolia yang sekarang merupakan bagian dari Turki.

Pendapat lain menyebutkan bahwa ‘Asia’ memiliki arti “negeri matahari”. Hal ini dikarenakan intensitas cahaya matahari di Asia tinggi. Dampaknya mayoritas negara di Asia mengalami musim kemarau dan musim panas.

Asia merupakan benua terbesar yang ada di atas permukaan bumi. Luasnya mencapai 44, 58 juta km² atau sekitar 29,5 persen dari total luas daratan bumi. Wilayahnya terbagi menjadi lima, yaitu: Asia Timur, Asia Tenggara, Asia Tengah, Asia Barat, dan Asia Selatan.

Selain itu Asia juga merupakan benua yang paling banyak dihuni oleh manusia. Jumlah penduduk yang tinggal di Asia sebanyak 4.679.661.000 jiwa (2021) atau sekitar 59,42% dari total 7.874.966.000 penduduk dunia. Dari 4,6 miliar penduduk Asia itu mayoritas penduduk yang berasal dari ras mongoloid. Ras ini memiliki ciri-ciri fisik sebagai berikut:

  • ·         memiliki tubuh yang kecil atau tidak terlalu tinggi
  • ·         rambut lurus berwarna hitam,
  • ·         kelopak mata yang dimilikinya sipit,
  • ·         bentuk wajah relatif rata,
  • ·         memiliki hidung relatif pesek
  • ·         memiliki bola mata berwarna kecoklatan,
  • ·         berkulit putih cenderung kuning dan sawo matang,
  • ·         memiliki sedikit bulu badan

Saat ini ditemukan golongan bangsa yang termasuk dalam ras mongoloid. Misalnya Asiatic Mongoloid, Malayan Mongloid, dan American Mongoloid. Asiatic Mongoloid banyak menghuni wilayah Asia Utara, Asia Tengah, dan Asia Timur. Sementara ras Malayan Mongoloid tinggal di wilayah di Asia Tenggara, Malaysia, Filipina, dan Kepulauan Nusantara. Lalu, ras American Mongolid banyak ditemukan di Amerika Utara dan hingga Amerika Selatan.

Figure 2 Ras Mongoloid

Ras Mongoloid di Indonesia masuk dalam golongan ras Malayan Mongoloid. Namun di negara ini masih dibagi menjadi dua golongan lagi yaitu Ras Proto Melayu (Melayu Tua) dan ras Deutro Melayu (Melayu Muda). Ras Proto Melayu terdiri atas suku Batak, Toraja, dan Dayak. Sementara itu, ras Deutro Melayu terdapat pada suku Bugis, Madura, Jawa, Sunda dan Bali.

Dilihat dari penyebarannya, ras mongoloid dapat dibagi tiga kelompok, yaitu:

1. Ras Primer

Ras Primer merupakan ras yang memiliki anatomi paling menonjol. penyebaran ras primer meliputi, negara Cina, Korea Selatan, Korea Utara, Jepang, Mongolia, Thailand, Laos, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Bhutan, India Timur Laut dan Hawaii

2. Ras Sekunder

Ras Sekunder adalah ras yang memiliki anatomi fisik semi Mongoloid. Penyebaran ras ini meliputi, Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Nepal, Pakistan, Turkmenistan, Kirgistan, Kazakstan, dan Tajikistan

3. Ras Tersier

Ras Tersier merupakan ras yang memiliki anatomi fisik campuran mongoloid. penyebarannya meliputi wilayah, Alaska, Venezuela, Peru, Kolumbia, Kosta Rika, El Salvador, Nikaragua, Bolivia, Panama, Fiji, dan Samoa. 

Atas dasar Asia banyak dihuni penduduk dari ras Mongoloid yang berkulit kuning atau kekuning-kuningan, maka lahirlah julukan “Benua Kuning” untuk benua Asia. Jadi kalau ada pertanyaan kenapa Asia disebut benua kuning, maka jawabannya karena Asia banyak dihuni oleh penduduk ras Mongoloid yang berciri fisik kulitnya kekuning-kuningan.

Benua Merah Amerika

Benua Amerika terletak di antara Samudera Atlantik dan Samudera Pasifik. Benua ini merupakan benua terbesar kedua setelah Asia dengan luas 42.549.000 km2. Wilayah Benua Amerika terbagi menjadi tiga bagian, yaitu: Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.

Pada 2021 benua Amerika memiliki jumlah penduduk 1.030.852.000 jiwa atau 13,08% dari total penduduk dunia. Terdiri dariu penduduk asli dan kaum pendatang atau imigran dari berbagai belahan dunia. Adapun penduduk asli benua Amerika di bagian utara dikenal dengan sebutan Suku Indian.

Meskipun dikatakan suku asli benua Amerika, namun sesungguhnya mereka berasal dari Asia. Faktor dan ciri fisik mereka menunjukkan ada hubungan dengan bangsa Asia. Menurut sejarah Suku Indian berasal dari benua Asia. Kehidupan mereka yang sangat bergantung pada alam, untuk bertahan hidup mereka mencari makanan dengan cara berburu dan mengandalkan hasil alam.

Dalam perburuan itu mereka berpindah-pindah. Dari daratan Asia. mereka datang ke Amerika melalui Selat Bering lebih dari 20.000 tahun lalu karena mengikuti alur migrasi hewan buruan. Perlahan, Suku Indian mendirikan pemukiman dan kemudian menetap di tanah Amerika hingga menjadi suku asli Benua Amerika.

Nama Indian berasal dari sebuah kekeliruan. Pada awalnya nama Indian diperkenalkan oleh Cristoporus Colombus pada abad ke-16. Dia mengira bahwa daratan benua Amerika yang ia singgahi adalah India, sehingga masyarakat di sana dijuluki sebagai Indian yang artinya orang India.

Kekeliruan lain terkait dengan Columbus adalah banyak yang menganggap bahwa bangsa Eropa yang pertama kali menemukan benua Amerika adalah Cristoporus Colombus. Columbus bukanlah penemu Benua Amerika, ia juga bukan orang Eropa pertama yang datang ke Amerika karena bangsa Viking lebih dulu mendirikan koloni di Amerika.

Sebelum Columbus sudah ada penjelajah Italia yang datang antara tahun 1499 dan 1502. Penjelajah Italia pertama yang tiba di Amerika adalah Amerigo Vespucci. Ia adalah seorang pedagang, penjelajah sekaligus kartograf. Maksud kedatangannya untuk mencari rempah-rempah. Ia menjadi orang pertama yang menyadari daratan yang dikunjungi bukanlah India di Asia, dan percaya bahwa benua baru ini berada di sisi lain dari Benua Asia.

Pada tahun 1507, Martin Waldseemuller membuat peta dunia yang turut menyertakan benua baru ini. Waldseemuller memberinya nama Amerika yang diambil dari nama latin Amerigo Vespucci sebagai penghormatan.

Figure 3 Suku Indian, Penduduk asli Benua Amerika (www.lezgetreal.com)

Terkait dengan julukan, Amerika dikenal sebagai Benua Merah. Kenapa Amerika disebut Benua Merah? Julukan Benua Merah disematkan pada Amerika karena suku asli, yaitu Suku Indian memiliki kulit berwarna merah di mata pendatang Eropa. Meskipun sebenarnya kulit mereka tidaklah benar-benar berwarna merah.

Berdasarkan ciri fisiknya Orang Indian termasuk bagian dari ras Mongoloid yang disebut American Mongoloid. Ciri fisik mereka dapat dikenali dengan hal berikut:

  • ·         Kulit coklat kemerahan.

Kulit suku Indian berwarna coklat kemerahan menandakan mereka tidak pernah takut untuk berinteraksi langsung dengan matahari dan udara bebas. Jiwa mereka merdeka bersama kebebasan yang menyatu dengan alam.

  • ·         Tulang rahang menonjol.

Hal ini memberikan mereka bentuk muka yang relatif lebar dan garis muka yang sangat jelas. Tegas dan pemberani seperti jiwa-jiwa suku Indian.

  • ·       Mata yang berwarna hitam. 
Ciri lain yang dapat kita lihat adalah bola mata berwarna hitam, menjadikan mereka terkesan memiliki pandangan mata yang tajam. Mereka selalu berani menghadapi apapun. Alam bebas adalah sahabat mereka.

Benua Biru Eropa

Istilah Eropa berasal dari kata Europa, yaitu salah satu pasangan Zeus dalam mitologi Yunani. Ada pendapat nama Eropa memiliki asal kata bahasa Akkadia “erebu” yang artinya “terbenam” dan kata “ereb” dari bahasa Phoenicia yang artinya “malam, barat”.

Eropa secara geologis dan geografis adalah sebuah semenanjung atau anak benua berada di sebelah barat Benua Asia. Secara astronomis, Benua Eropa terletak antara 35°LU - 71°06’LU dan 9°27’BB -66°20’BT. Memiliki luas 10.180.000 km².

Pada 2021 Jumlah penduduk Eropa sekitar 1.373.486.000 atau 17, 44% dari total penduduk dunia. Ini merupakan benua berpenduduk terbanyak kedua setelah asia.

Lain dengan Asia yang disebut dengan Benua Kuning dan Amerika si Benua Merah, Eropa mendapat julukan Benua Biru. Kenapa disebut benua biru? Padahal orang Eropa bukan penduduk berkulit biru seperti di film Avatar.

Dilihat dari asal-usulnya bangsa Eropa termasuk bagian dari rumpun bangsa Kaukasoid. Ras Kaukasoid memiliki empat subras yang terbagi, sebagai berikut:

      1.            Nordic, seperti Eropa Utara sekitar laut Baltik

      2.            Alpine, yaitu Eropa Tengah dan Eropa Timur.

      3.            Mediteranian, adalah sekitar laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab, dan Iran

      4.            Indic, yakni Pakistan, India, Bangladesh, dan Sri Lanka

Figure 4 Ras Kaukasoid (www.triks12.blogspot.com)

Secara umum ras Kaukasoid memiliki ciri-ciri, yaitu:

  • ·    Warna kulit menunjukkan variasi yang luas, seperti putih, zaitun, corak cokelat yang berbeda, hingga cokelat tua.
  • ·       Tinggi badan masuk dalam kategori tinggi.
  • ·       Bentuk rambut ras Kaukasoid bervariasi, mulai dari datar bergelombang hingga keriting dengan tingkat yang beragam. Warna rambut cenderung lebih terang, jarang sekali rambut ras Kaukasoid berwarna hitam.
  • ·     Bentuk kepala ras Kaukasoid bervariasi mulai dari dolichocephalic (panjang dan oval, sehingga wajah menjadi sempit, panjang, dan protrusif) sampai brachycephalic (bentuk kepala yang lebar).
  • ·       Wajah ras Kaukasoid memiliki dahi yang tinggi, bibir tipis, dan dagu menonjol. Tulang pipi sama sekali tidak menonjol dan rahang wajah sama sekali tidak ada.
  • ·       Tulang hidung cenderung tinggi, sehingga terlihat mancung dan besar.
  • ·     Warna mata ras ini tidak hitam, cenderung memperlihatkan corak dengan warna-warna terang. Sebagian besar berwarna biru terang
Ciri ras kaukasoid yang dengan mata berwarna terang inilah yang kemudian melahirkan julukan kepada Eropa sebagai benua biru.

Ada juga yang berpendapat bahwa julukan benua biru tidak semata dikarenakan orang Eropa bermata biru. Menurut sebagian orang benua Eropa dijuluki benua biru karena memiliki keluarga berdarah biru. Istilah ‘darah biru’ digunakan untuk mereka yang merupakan keturunan bangsawan.

Istilah darah biru ini kemudian muncul pada kosa kata bahasa Inggris kira-kira tahun 1830-an. Kemudian, Istilah ini ditemukan dalam karya sastra salah satunya berjudul The Duke’s Children in 1880 karya Anthony Trollope di mana merujuk untuk istilah keluarga bangsawan dan para aristokrat.

Istilah darah biru atau ‘Blue Blood’ dalam bahasa inggris sebenarnya tidak ada. Istilah ini sebenarnya berkembang di Spanyol pada abad pertengahan dengan istilah sangre azul dan diperkirakan istilah ini digunakan pada bahasa Inggris pada awal abad ke-19. Istilah darah biru ini dikaitkan dengan keturunan keluarga castile yang kaya dan kuat di Spanyol.

Keluarga castile ini mengklaim bahwa mereka tidak pernah menikah dengan keturunan dari ras lain, sehingga darah mereka murni sebagai klan dari keluarga bangsa gothic. Mereka mengklaim pula bahwa kemurnian ras mereka dapat dilihat dari warna kulit mereka yang pucat sehingga pembuluh darah (yang berwarna biru) terlihat dengan jelas. Selain itu, penggolongan ini dilakukan untuk membedakan diri mereka dengan kaum moorish (invasi kaum muslim di Spanyol pada abad ke-13) dan kaum yahudi.

Benua Biru adalah julukan untuk Benua Eropa. Alasan julukan ini ada dua. Pertama, masyarakat dari benua tersebut mayoritas mempunyai mata yang berwarna biru cerah. Kedua, terdapat kerajaan-kerajaan jaman dahulu yang mansyur sehingga adanya istiliah darah biru (bangsawan).

Selain itu terdapat spekulasi lain mengenai istilah yang sampai sekarang masih digunakan. Pada abad pertengahan para kaum bangsawan dilahirkan dengan memabawa keistimewaan berupa hak-hak sosial dan kesejahteraan ekonomi. Mereka tidak perlu bersusah payah bekerja di luar rumah sehingga kebanyakan dari mereka sedikit yang harus berlama-lama di bawah sinar matahari yang menyebabkan kulit mereka terlihat putih pucat.

Kecenderungan kulit yang putih pucat akan membuat pembuluh darah atau vena menjadi terlihat dengan lebih jelas. Akibat perekonomian yang stabil mereka pun bisa membeli peralatan makan yang terbuat dari perak dan pengobatan ektra jika mereka sakit. Karena penggunaan peralatan makan yang terbuat dari perak, pada masa itu tidak sedikit bangsawan yang mengalami argyria (kondisi penyakit di mana penderita memiliki warna kulit kulit biru keabu-abuan, atau abu-abu).

Terlepas dari mana alasan yang paling tepat, nyatanya Eropa tetaplah disebut benua biru sampai saat ini.

Afrika Si Benua Hitam

Istilah Afrika berasal dari bangsa Romawi. Konon, mereka menyebut wilayah Afrika (yang sekarang adalah Tunisia) dengan sebutan Africa terra. Nama ini diambil dari nama suku asli “Afri”.

Pendapat lain menyebutkan bahwa asal nama Afrika berasal dai Bahasa Phoenicia yaitu “afar” yang diartikan sebagai “debu” dan “ica” diartikan “negeri”. Sehingga Afrika berarti negeri debu. Hal itu kemungkinan terkait dengan wilayah Afrika utara yang beriklim gurun sehingga banyak debu bertebangan.

Lain Eropa, lain pula dengan Afrika. Benua yang memiliki luas 30.224.050 km² ini mendapat julukan benua hitam. Alasan penamaan ini rasanya cukup jelas dan tidak terlalu banyak diperdebatkan. Afrika disebut benua hitam karena terkait erat dengan warna kulit penduduknya yang hitam.

Pada 2021 penduduk Afrika berjumlah 747.747.000 jiwa atau 9,50%. Bangsa Afrika termasuk ras Negroid. Ras ini memiliki ciri-ciri fisik:

  • ·         Warna kulit, umumnya memiliki warna kulit dari cokelat tua sampai hitam.
  • ·         Tinggi badan, untuk masalah tinggi badan cukup bervariatif mulai dari pendek hingga tinggi
  • ·         Kepala mereka bulat dengan daerah oksiput yang menonjol.
  • ·         Dagu membulat dan menyurut.
  • ·      Bentuk wajah ras Negroid adalah dahi bulat dengan alis yang sedikit menonkol dan alis mata kecil.
  • ·         Telinga, bentuk telinga biasanya pendek, lebar dengan heliks yang digulung.
  • ·         Bibir ras Negro juga termasuk tipe yang tebal dan terbuka.
  • ·         Hidung, bentuk hidung lebar dan rata. Tulang hidung cendrung rendah.
  • ·         Mata, warna mata ras ini adalah cokelat tua sampai hitam.
  • Rambut, bentuk rambutnya keriting-keriting kecil dan berwarna hitam. Biasanya untuk rambut tumbuh sedikit, cenderung jarang.

 
Figure 5 Bangsa Afrika yang berkulit hitam 

Benua Hijau Australia

Benua Australia terletak di belahan Bumi Selatan. Secara astronomis terletak di antara 9° LS, dan 44° LS, dan 112° BT, dan 154° BT.  Jumlah penduduk Australia berikut Oceania 43.220.000 jiwa atau 0,55% dari total penduduk dunia.

Australia merupakan benua terkecil. Luas daratan Australia adalah 7.617.930 km². Mengingat sifat kepemilikannya yang hanya dikuasai satu negara dan letaknya yang terpencil maka Australia dijuluki sebagai 'benua pulau', dan dipandang sebagai pulau terluas di dunia.

Australia juga dijuluki Benua Hijau. Berbeda dengan benua lain julukan untuk benua Australia tidak terkait dengan warna kulit atau ciri fisik. Penamaan Australia sebagai Benua Hijau lebih pada penampakan alam.

Konon julukan tersebut berasal dari kondisi hutan di benua Australia. Di sana, tumbuh beragam spesies yang senantiasa hijau, misalnya akasia dan eukaliptus. Tumbuhan-tumbuhan di hutan Australia tetap hijau meski terkadang berada di daerah yang tidak terlalu subur.

Australia memiliki lebih dari 1.200 spesies akasia atau di Australia biasa dikenal sebagai pohon wattle. Bunga wattle emas merupakan lambang flora Australia. Pohon tersebut berbunga pada musim semi dan musim panas dan Wattle Day dirayakan setiap tanggal 1 September. Keberadaannya tersebar di sekitar Canberra, di bagian selatan New South Wales, Adelaide Hills, dan Victoria.

Eukaliptus merupakan tumbuhan yang paling sering diidentikankan dengan Australia.  Australia memiliki 2.800 spesies eukaliptus (pohon gum). Eukaliptus dapat ditemukan di berbagai area, dari pohon gum salju perak dan merah di Australian Alps hingga pohon river red gum nan kuno di Flinders Ranges, Australia Selatan. Blue Mountains adalah rumah bagi rangkaian spesies eukaliptus yang paling beragam di dunia. Faktanya, Blue Mountains mendapatkan namanya dari rona biru yang dipercaya berasal dari pepohonan yang mengandung minyak ini. Walaupun pemakan eukaliptus, Koala tercatat hanya memakan beberapa jenis eukaliptus tertentu saja. Hal ini sangat berpengaruh pada perkembangan Eukaliptus di benua biru ini.

Figure 6 Hutan Eukaliptus di Queensland Australia 

Benua Abu, Benua Antarktika

Terakhir ada benua Antarktika yang memiliki luas 14.0 juta km². Antarktika merupakan benua yang meliputi Kutub Selatan Bumi, hampir seluruhnya terletak di Lingkar Antarktika dan dikelilingi oleh Samudra Pasifik, Samudra Atlantik dan Samudra Hindia.

Benua Antarktika mendapat julukan benua abu-abu. Julukan ini terkait kondisi alam yang terdapat di benua tersebut. Wilayahnya dipenuhi dengan salju abadi yang menyebabkan benua ini mendapat julukan benua abu-abu.

Sebagai benua paling dingin di dunia, habitat flora dan fauna di benua ini menjadi terbatas. Beberapa flora yang bisa tumbuh berasal dari spesies lumut dan alga. Sedangkan fauna yang terdapat di benua ini antara lain Pinguin, beruang kutub dan anjing laut.

Sampai saat ini tidak ada penduduk yang bermukim secara permanen di Antartika. Kalaupun ada yang tinggal di sana hanyalah para peneliti saja yang berasal dari berbagai negara

Terkait dengan kepemilikan benua Antartika, mungkin ada yang penasaran sebenarnya benua ini milik negara mana atau malah justru tidak ada pemiliknya? Antartika secara resmi tidak dimiliki oleh sebuah negara. Namun demikian, di wilayah tersebut terdapat pusat penelitian permanen dari beberapa negara. Dan negara tersebut mengklaim sebagian wilayah Antartika menjadi miliknya.

Terdapat tujuh negara yang mengklaim sebagian wilayah di Antartika yaitu Argentina, Australia, Chile,Perancis, Selandia Baru, Norwegia dan Inggris.

Itulah julukan yang diberikan pada benua-benua yang ada di atas permukaan bumi. Semua dikaitkan dengan warna ras atau kondisi alam. Ada Benua Kuning (Asia), Benua Biru (Eropa), Benua Merah (Amerika), Benua Hitam (Afrika), Benua Hijau (Australia) dan Benua Abu-abu (Antartika).









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOLOM kOMENTAR

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.