Kamis, 05 November 2020

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN

A.    Definisi Perencanaan

Didalam manajemen, perencaan merupakan sebuah proses untuk mengartian suatu tujuan organisasi, membuat sebuah strategi untuk mencapai sebuah tujuan tertentu. Perencanaan ialah proses yang penting dari semua manajemen sebab tanpa sebuah rencana fungsi-fungsi lain-pengorganisasian, dan pengontrolan, tak akan dapat berjalan, serta pengarahan.

Dalam KBBI versi V perencanaan di artikan sebagai proses, cara, perbuatan merencanakan (merancangkan). Sanjaya (2010) menyebutkan perencanaan berasal dari kata rencana yang berarti pengambilan keputusan tentang hal yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan.

B.     Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pengajaran merupakan suatu program bagaimana mengajarkan apa-apa yang sudah dirumuskan dalam kurikulum. Berdasarkan Kurikulum Tahun 2013, proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan dengan hasil belajar yang ingin dicapai adalah melahirkan peserta didik yang prodiktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi

Beberapa ahli mencoba memberikan definisi mengenai perencanaan pembelajaran. Menurut Sanjaya (2012: 107) Pembelajaran dalam konteks standar proses pendidikan dapat diperhatikan melalui makna pembelajaran sebagai proses berfikir, pembelajaran sebagai upaya memanfaatkan potensi otak dan pembelajaran berlangsung sepanjang hayat.

Hammalik sebagaimana yang dikutip oleh Agung dan Wahyuni (2019: 4) pembelajaran adalah sebuah sistem. Sistem pembelajaran adalah suatu kombinasi terorganisasi yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur ysng berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Pada buku yang sama mengutip pandangan Sudarajat : Pembelajaran adalah terjemahan dari instruction yang banyak digunakan dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat. Istilah ini banyak dipengaruhi oleh aliran psikologi kognitif-holistik yang menyiratkan adanya interaksi dan komunikasi transaksional yang bersifat timbal balik antara tenaga pendidik dan peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sedangkan Uno (2008: 194) memberi pengertian pembelajaran sebagai upaya untuk membelajarkan peserta didik yang mana di dalam prosesnya terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.

Bisa disimpulkan perencanaan pembelajaran adalah suatu pemikiran atau persiapan untuk melaksanakan tugas mengajar/aktivitas pembelajaran dengan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran serta melalui langkah-langkah pembelajaran, perencanaan itu sendiri, pelaksanaan dan penilaian, dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

 

C.    Peranan Perencanaan Pembelajaran

Keberhasilan dari suatu kegiatan sangat ditentukan oleh perencanaannya. Apabila perencanaan suatu kegiatan dirancang dengan baik, maka kegiatan akan lebih mudah dilaksanakan, terarah serta terkendali. Demikian pula halnya dalam proses belajar mengajar, agar pelaksanaan pembelajaran terlaksana dengan baik maka diperlukan perencanaan pembelajaran yang baik.

Perencanaan pembelajaran berperan sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran agar lebih terarah dan berjalan efektif dan efisien. Dengan perkataan lain perencanaan pembelajaran berperan sebagai skenario proses pembelajaran. Oleh karena itu perencanaan pembelajaran hendaknya bersifat luwes (fleksibel) dan memberi kemungkinan bagi guru untuk menyesuaikannya dengan respon siswa dalam proses pembelajaran sesungguhnya.

D.    Dasar Perlunya Perencanaan Pembelajaran

Perlunya perencanaan pembelajaran sebagaimana disebutkan di atas, dimaksudkan agar dapat dicapai perbaikan pembelajaran. Uno (2011: 2) menginventarisir 8 asumsi perlunya upaya perbaikan pembelajaran, yaitu:

1.      Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran

Kualitas pembelajaran yang baik tentunya menjadi target utama dalam proses pendidikan. Upaya perbaikan kualitas pembelajaran perlu dilakukan secara terus menerus. Proses perbaikan kualitas pembelajaran haruslah diawali dengan perbaikan desain pembelajaran. Dengan kata lain perencanaan pembelajaran dapat dijadikan titik awal perbaikan kualitas pembrlajaran. Hal ini dimungkinkan karena dalam desain pembelajaran, tahapan yang akan dilakukan oleh guru dalam mengajar telah terancang dengan baik.

2.      Untuk pembelajaran dirancang dengan pendekatan sistem

Dalam KBBI versi V sistem memiliki tiga arti, yaitu: 1) perangkat unsur yg secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas; 2) susunan yg teratur dr pandangan, teori, asas, dsb; 3 metode. Sedangkan arti “sistim” tidak ditemukan dalam KBBI. Artinya yang baku untuk digunakan adalah “sistem”.

Agung dan Wahyuni (2019: 29) menyimpulkan sistem sebagai satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut Uno (2011: 11) sistem memiliki spektrum yang luas dan tidak lain adalah suatu kesatuan unsur-unsur yang saling berinteraksi secara fungsional yang memperoleh masukan menjadi keluaran.

Pembelajaran dirancang dengan pendekatan sistem Hal ini didasari bahwa dengan pendekatan sistem, akan memberikan peluang yang lebih besar dalam mengintegrasikan semua variabel yang mempengaruhi belajar, termasuk keterkaitan antar variabel pengajaran yakni variabel kondisi pembelajaran, variabel metode, dan variabel hasil pembelajaran.

3.      Desain pembelajaran mengacu pada bagaimana seseorang belajar

Kualitas pembelajaran juga banyak tergantung pada bagaimana pembelajaran itu dirancang. Rancangan pembelajaran biasanya dibuat berdasarkan pendekatan perancangannya. Apakah bersifat intuitif atau ilmiah. Dalam pendekatan ilmiah deasin pembelajaran mengacu pada teori belajar yang selalu menekankan pada bagaimana seseorang belajar. Desain pembelajaran yang baik harus mengacu pada bagaimana peserta didik belajar, bukan asal sekendak guru yang mengajar.

4.      Desain pembelajaran diacukan pada siswa perorangan

Setiap peserta didik memiliki potensi yang berbeda yang perlu dikembangkan. Perencanaan pembelajaran idealnya hendaknya mengacu perbedaan potensi setiap individu ini atau sesuai dengan karakteristik siswa. Dalam hal ini jika perencanaan pembelajaran tidak diacukan pada individu yang belajar seperti ini, maka besar kemungkinan bahwa siswa yang lambat belajar akan makin tertinggal, dan yang cepat berpikir makin maju pembelajarannya.

5.      Desain pembelajaran harus diacukan pada tujuan

Perancangan pembelajaran harus mengacu pada tujuan yang ingin dicapai saat proses pembelajaran secara keseluruhan berakhir. Dalam hgal ini perancangan pembelajaran perlu memilah hasil pembelajaran yang langsung dapat diukur setelah selesai pelaksanaan pembelajaran, dan hasil pembelajaran yang dapat terukur setelah melalui keseluruhan proses pembelajaran.

6.      Desain pembelajaran diarahkan pada kemudahan belajar

Dalam kondisi yang ditata dengan baik, strategi yang direncanakan akan memberikan peluang dicapainya hasil pembelajaran. Dengan desain pembelajaran, setiap kegiatan yang dilakukan guru telah terencana, dan guru dapat dengan mudah melakukan kegiatan pembelajaran. Jika hal ini dilakukan dengan baik, sudah tentu sasaran akhir dari pembelajaran adalah terjadinya kemudahan belajar siswa dapat dicapai.

7.      Desain pembelajaran melibatkan variabel pembelajaran

Desain pembelajaran diupayakan mencakup semua variabel pembelajaran yang dirasa turut mempengaruh belajar. Ada tiga variabel pembelajaran yang perlu dipertimbangkan dalam merancang pembelajaran yakni, variabel kondisi, metode dan hasil pembelajaran. Semaksimal mungkin perencanaan pembelajaran diarahkan pada pemenuhan ketiga variabel tersebut.

8.      Desain pembelajaran penetapan metode untuk mencapai tujuan

Fokus utama perancangan pembelajaran adalah pada pemilihan, pentapan, dan pengembangan variabel metode pembelajaran. Ada tiga prinsip yang perlu  ipertimbangkan dalam upaya menetapkan metode pembelajaran yakni:

a.       tidak ada satu metode pembelajaran yang unggul untuk semua tujuan dalam semua kondisi,

b.      metode (strategi) pembelajaran yang berbeda memiliki pengaruh yang berbeda dan konsisten pada hasil pembelajaran dan,

c.       kondisi pembelajaran bisa memiliki pengaruh yang konsisten pada hasil pengajaran.

 

E.     Prinsip-Prinsip Umum Tentang Mengajar

Prinsip-prinsip umum yang harus dijadikan pegangan guru dalam melaksanakan proses belajar mengejar adalah sebagai berikut :

1.      Mengajar harus berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa.

2.      Pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan harus bersifat praktis.

3.      Mengajar harus memperhatikan perbedaan individual setiap siswa.

4.      Kesiapan (readiness) dalam belajar sangat penting dijadikan landasan dalam mengajar.

5.      Tujuan pengajaran harus diketahui siswa.

6.      Mengajar harus mengikuti prinsip psikologi tentang belajar.

 

Referensi

B.Uno Hamzah. 2011, Perencanaan Pembelajaran. Cet. VIII; Jakarta: PT.Bumi Aksara.

B. Uno, Hamzah,  2008, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif, Cet. 3 Jakarta: PT. Bumi aksara,

Agung, Leo dan Wahyuni, Sri. 2011, Perencanaan Pembelajaran Sejarah Cet. II, Ombak, Yogyakarta.

Sanjaya, Wina (2012) Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan Cet.IX; Jakarta: Kencana

 

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOLOM kOMENTAR

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.