Oleh:
Enang Cuhendi
Selain
Museum Siginjai di Kota Jambi sebenarnya ada juga Museum Perjuangan Rakyat
Jambi. Lokasinya tidak terlalu jauh dari Museum Siginjai. Bedanya kalau di
Museum Siginjai menyimpan koleksi budaya dan sejarah kuno Jambi, sedangkan di
Museum perjuangan khusus koleksi tentang perjuangan rakyat Jambi dalam mengusir
penjajah dan menegakan kemerdekaan,
Berdasarkan
informasi yang kami terima, Museum Siginjai sebelumnya bernama Museum Negeri Propinsi
Jambi dan Museum Negeri Jambi. Peletakan batu pertama pembangunan museum dilakukan
oleh Gubernur Jambi, Masjchun Sofwan pada 18 Februari 1981 pada lahan seluas
13.350 meter persegi. Pembangunan museum ini selesai tahun 1988 dan diresmikan
pemakaiannya oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Fuad Hasan, pada 6
Juni 1988. Lokasi pembangunan museum merupakan milik Organisasi Persatuan
Pamong Marga Desa (PPMD) Provinsi Jambi yang terdiri dari para Ninik Mamak dan
Tuo Tangganai masyarakat Daerah Jambi yang dihibahkan kepada Gubernur untuk
membangun Museum.
Berlakunya
Undang-undang No. 22 Th 1999 tentang otonomi daerah, nama Museum Negeri
Propinsi Jambi berubah menjadi Museum Negeri Jambi. Kemudian berdasakan
Peraturan Gubernur Nomor 26 tahun 2012 nama Museum Negeri Jambi diubah lagi menjadi
Museum Siginjai. Adanya perubahan nama museum menjadi Museum Siginjai diharapkan
memperkuat ingatan kolektif masyarakat akan tempat peninggalan benda-benda
bersejarah Jambi ini. Dipilihnya nama Siginjai sebagai pengganti, karena
merupakan nama sebilah keris yang digunakan oleh Orang Kayo Hitam, sebagai Raja
Jambi di masa lalu dalam membela negeri Jambi. Keris Siginjai sendiri saat ini
tersimpan di Museum Nasional di Jakarta, dan duplikatnya tersimpan di museum
ini.
Tempat
wisata edukasi di Jambi ini buka setiap Senin sampai Kamis pada pukul 08:00 –
15:00 dan Jumat pada pukul 07:15 – 11.00. Pada Sabtu, Minggu dan hari libur
nasional museum ini tutup. Hanya dengan tiket masuk Rp 3.000,00 untuk dewasa dan
Rp 1.000,00 untuk anak-anak, pengunjung
akan mendapat wawasan mengenai budaya dan sejarah tentang Jambi.
Koleksi
yang ada di sini sekitar 2. 855 buah. Di antaranya koleksi yang ada berupa
koleksi: geologi (benda koleksi yang disebut objek disiplin pengetahuan geologi
diantaranya mencakup batuan, mineral, fosil serta benda-benda bentukan alam
yang lain), biologi (benda koleksi yang masuk kelompok benda objek
riset/dipelajari oleh disiplin pengetahuan biologi), dan filologi
(naskah-naskah kuno yang ditulis tangan, naskah incung Kerinci yang ditulis
diatas tanduk serta bambu, Alquran serta Kitab Tassauf yang ditulis tangan.
Selain
itu ada juga koleksi lain seperti: etnografi (koleksi sebagai objek
riset/disiplin pengetahuan antropologi, benda-benda itu adalah hasil budaya
atau melukiskan jati diri satu etnis), arkeologi (koleksi sebagai objek
riset/disiplin pengetahuan arkeologi, seperti : peninggalan saat prasejarah),
historis (koleksi sebagai disiplin pengetahuan histori, mulai sejak masuknya
budata barat, benda yang terkait dengan momen histori), keramik (koleksi
keramik terbuat dari tanah liat yang dibakar dengan suhu spesifik), senirupa
(koleksi seni yang mengekspresikan pengalaman artistik manusia lewat objek dua
serta atau tiga dimensi) serta tehnologi (koleksi yang melukiskan perubahan teknologi
tradisional sampai dengan teknologi moderen). Museum ini juga menyimpan benda
peninggalan prasejarah seperti beliung batu, gong bertuliskan aksara kuno Cina,
teko, piring porselen, fragmen tangan, arca Budha, arca dan sebagainya.
Walau
hanya sebentar, tapi persinggahan kami di Museum Siginjai mampu menambah
wawasan kami tentang budaya dan masa lalu Jambi. Semoga suatu saat bisa kembali
ke sini untuk mengeksplor lebih jauh tentang Jambi.
Sumber
Bacaan:
http://museumsiginjei.blogspot.co.id diakses 16 Mei 2018 pukul 19.00
https://situsbudaya.id/museum-negeri-provinsi-jambi/ diakses 16
Mei 2018 pukul 19.15
http://jambikota.go.id/new/museum-siginjai-jambi/ diakses 16 Mei 2018 pukul 19.20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOLOM kOMENTAR
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.