Oleh:
Enang Cuhendi
Begitu tersadar penulis
berbisik pada Pak Ketum untuk mencari minuman yang bisa mengurangi rasa
ngantuk. Pikiran pun tertuju pada kopi. Tapi kemana harus mencari sebab panitia
tidak menyediakannya. Akhirnya kami pergi keluar ruangan dan duduk di bawah
pohon sambil ngobrol dengan rekan-rekan panitia. Obrolan pun akhirnya berujung
pada upaya untuk mendapatkan secangkir kopi. Akhirnya berkat kebaikan
kawan-kawan panitia kami bisa menikmati kopi yang kental dan manis yang tersaji di teko.
Berkopi
Ria di SMPN 7 Jambi
Sebenarnya sudah lebih
dari setahun terakhir penulis menghindar untuk meminum kopi dengan gula. Kopi
yang biasa dinikmati cukup kopi murni tanpa gula. Walau pahit tapi sehat. Akan
tetapi demi menghormati kebaikan teman-teman, penulis menikmati kopi yang ada.
Kopi yang disajikan
memang kopi murni khas Jambi. Kopi ini bermerk “AAA”. Di stand bazzar diruang
seminar sebenarnya ada stand kopi AAA, tapi kopi gratisan ternyata lebih terasa
nikmat, hehehe....
Berbicara tentang kopi,
Jambi sebenarnya tidak dikenal ulung dalam dunia perkopian layaknya Jawa yang
terkenal dengan kopi jawa-nya, Aceh terkenal dengan kopi gayo, Sulawesi dikenal
dengan kopi toraja, Papua terkenal kopi wamena, dan lainnya. Jambi lebih
dikenal dengan kelapa sawit dan karetnya. Coffee shop juga masih jarang di
Jambi. Akan tetapi Jambi punya beberapa daerah penghasil biji kopi pilihan
untuk jenis arabika, robusta dan liberika.
Sebagaimana dikutip
dari www.antaranews.com menurut Dinas Perkebunan Jambi luas
perkebunan kopi di luar kawasan hutan mencapai 26 hektar. Sedangkan kalau
ditotal dengan yang berada di kawasan hutan mencapai 120 hektar. Perkebunan
kopi yang di luar hutan bisa ditemui di wilayah Tanjung Jabung Timur, Tanjung
Jabung Barat, Kerinci, Merangin dan Sungaipenuh. Jenis kopi yang ditanam
meliputi jenis robusta, arabica dan leberika. Uniknya Jambi menjadi
satu-satunya provinsi yang mampu menghasilkan tiga varietas yang berbeda. Jenis
Arabica tumbuh di wilayah Kerinci dan Sungai Penuh, Robusta di mErangin dan
Liberika di Tungkal.
Salah satu merk Kopi
Jambi tertua yang ada dipasaran adalah merk AAA. Pertama kali mengenal kopi
Jambi merk AAA ketika kepala sekolah memberi 250 gram kopi ini sekitar setahun
yang lalu. Citarasanya memang khas. Bagi yang belum biasa memang agak pahit.
Kopi Bubuk AAA Jambi
adalah salah satu usaha kopi di Kota Jambi yang sedang mengalami perkembangan.
Terbukti dengan Kopi Bubuk AAA yang hanya diproduksi di Kota Jambi masih
berkembang sejak tahun 1965 hingga sekarang dengan mengalami fase persaingan
yang sangat ketat dengan produk kopi lainnya yang berada di Jambi. Kopi AAA
diproduksi oleh Perusahaan Kopi Bubuk NEFO Jambi – Indonesia. Sebagai pemilik,
Bapak Hidayat berusaha untuk membuat nama khas dari Kopi AAA ini menjadi lebih
dikenal dikota kota sekitar Jambi. Produk Kopi AAA khas Jambi ini sebenarnya
sudah terkenal berbagai kabupaten dan kota dengan ciri khas kopi dengan tekstur
dan bewarna hitam pekat, rasa nya lebih pahit dan aroma harum alami dan wangi
kopi yang baru ditumbuk.
Sejak keberangkatan
dari rumah menuju Jambi kopi “AAA” sudah menjadi incaran penulis. Alhamdulillah keinginan pun terwujud.
Bahkan lebih dari itu berawal dari segelas kopi hitam Jambi persahabatan dan
kebersamaan antara guru IPS Jabar dengan Jambi menjadi semakin kokoh. Semoga!
Sumber Bacaan:
https://jambi.antaranews.com/berita/323358/perkebunan-kopi-jambi-26000-hektare
diakses 16 Mei 2018 pukul 17.45
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2013-2-01919-DS%20Bab1001.pdf
diakses 16 Mei 2018 pukul 18.00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOLOM kOMENTAR
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.