Minggu, 20 Mei 2018

JAMBI, WE ARE COMMING

Oleh:
Enang Cuhendi

Gumuruh deru mesin pesawat Lion Air jenis 737-800 mulai menggelegar. Tepat pukul 16.20 Jumat, 4 Mei 2018 pesawat pun take off dari Bandar Udara Soekarno-Hatta. Tujuan landing adalah Bandar Udara Sultan Thaha Jambi. Kami bermaksud untuk menghadiri seminar nasional dan wisata edukasi yang diadakan PW FKGIPS Nasional.

Cuaca di atas Kota Jakarta terlihat cerah. Gumpalan awan putih menemani perjalanan kami, rombongan pertama guru-guru IPS Jawa Barat  yang akan mengikuti kegiatan Temu Guru IPS Nasional 2018 di Jambi. Total rombongan Jabar berjumlah 22 orang yang berasal dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Garut, Purwakarta, Cianjur, Karawang dan Kota Tasikmalya. karena satu dan lain hal keberangkatan kami memang tidak bersamaan. Kloter pertama berjumlah 12 orang terbang 4 Mei 2018 pukul 16.30 dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng. Dua orang dari Kabupaten Bandung Barat menyusul malam harinya pukul 21.25. Kloter III berjumlah 6 orang datang Sabtu, 5 Mei 2018 pukul 09.00. Satu orang lagi berangkat dari Jakarta Sabtu sore karena harus mengikuti kegiatan di BNSP dan seorang lagi take off dari Padang, Sumatera Barat karena mengikuti kegiatan Seminar Internasional di Kota Padang.


Di Bandara Soekarno-Hatta

Perjalanan dengan Lion Air sebenarnya menimbulkan rasa was-was. Berbeda dengan menggunakan pesawat lain. Secara pribadi rasa was-was penulis dipengaruhi oleh info yang pernah diterima dari kakak yang kebetulan mekanik pesawat terbang dan berpengalaman kerja di penerbangan dalam dan luar negeri. Beliau menyampaikan bahwa sebetulnya pemeliharaan mesin pesawat terbang komersial di negara kita berada pada tingkat yang rendah kalau dibandingkan dengan keadaan di luar. Ini bukan karena kualitas mekanik tapi lebih pada “sistim kanibal” yang diterapkan pada spare part pesawat. Biaya pembelian spare part yang mahal telah mendorong perusahaan melakukan cara kanibal daripada membeli yang baru. Lebih-lebih diperkuat juga oleh fakta sering kali terjadinya kecelakaan pesawat terbang di negara kita.

Bagi penulis pribadi ini adalah kali kedua perjalanan dengan pesawat. Perjalanan pertama sewaktu ke Adelaide, South Australia tahun 2013 untuk menjalankan tugas dari pemerintah Provinsi Jawa Barat mengikuti Training Managemet for Teacher. Perjalanan dari Jakarta ke Sydney menggunakan Qantas Airways jenis A330-300  dengan nomor penerbangan QF 42 nomor seat 54E memang nyaman karena pesawatnya berukuran besar. Selanjutnya dari Sydney ke Adelaide, South Australia berganti pesawat dengan jenis Boeing 737-800 dari perusahaan yang sama, sejenis dengan yang kami tumpangi ke Jambi. Penerbangan tetap nyaman dari take off sampai landing.

Hal tersebut sangat berbeda dengan perjalanan bolak-balik ke Jambi ini. Tanpa maksud mengecilkan arti pelayanan perusahaan penerbangan kita, perjalanan di rasa kurang nyaman. Mulai dari delayed waktu keberangkatan, take off  yang terkesan sangat menghentak, perjalanan yang terkesan seperti naik truk atau gerobak, berkali-kali peringatan cuaca buruk dan landing yang terasa seperti “dijatuhkan” seketika. Sungguh berkesan perjalanan ini. Walau begitu Alhamdulillah kami sampai dengan selamat dan bisa kembali ke tanah Pasundan dengan selamat.


Kekecewan selama diperjalanan menuju Jambi terobati dengan keramahan dan sambutan sahabat-sahabat FKGIPS Nasional Jambi yang luar biasa. Dari bandara kami dijemput secara khusus menuju penginapan di LPMP Provinsi Jambi. Selama kegiatan kami pun dilayani dengan sepenuh hati sampai rasanya terbangun chemistry silaturrahiim yang   luar biasa antara Jabar dengan  Jambi. Canda tawa bisa kami nikmati bersama, walau umumnya di antara kami baru bertemu untuk pertama kali. Penginapan yang disediakan juga lumayan bisa mengantarkan kami tertidur pulas. Sambutan dari kalangan aparat daerah Jambi sungguh luar biasa,     dari mulai perwakilan kepala sekolah, dinas pendidikan sampai gubernur yang diwakili Asisten Daerah II bisa hadir. Sungguh terhormat rasanya bagi kami guru-guru yang tergabung dalam FKG IPS Nasional ini. Kalaupun ada yang kurang hanyalah pada tidak adanya liputan media atas kegiatan ini.


Seminar Nasional 
Seharian kami bersama hampir 230-an peserta mengikuti Seminar Nasional tentang “Strategi Pembelajaran Abad 21”. Dalam seminar  yang dibuka Assisten Daerah II Provinsi Jambi ini tampil sebagai pembicara Drs. M. Muhajir, M.A ( Mantan Kepala P4TK IPS dan PKn, saat ini menjadi Kepala P4TK Seni dan Budaya), Prof. Dr. Rusdi, S.Pd.MSc. dan Dr Dyah Ayunda, M.Pd. acara berlangsung sampai sekitar pukul 16.30. Hal yang menakjubkan, selain peserta seminar dari Kota Jambi dan sekitarnya serta kami yang datang dari Jabar, Jatim dan Banten, ada juga peserta lokal yang harus menempuh perjalanan 250 sampai sekitar 500 Km dari kaki Gunung Kerinci. Sungguh luar biasa semangat ibu-ibu ini untuk meningkatkan kompetensi diri.

Selesai seminar malam harinya kami dijamu makan malam dan bisa ber-weekend ria menikmati car free night  di sekitaran Tugu Keris Siginjai. Kami nikmati wisata malam bersama ratusan orang yang yang hadir. Aneka atraksi tersaji sepanjang malam. Tenda-tenda yang menjajakan aneka jajanan ramai dikerubuti pengunjung. Dari anak sampai orang dewasa tumpah ruah di tempat itu, ada yang sekedar jalan-jalan, ngobrol, ber-selfie atau groufie-ria dan sebagainya. Kami larut dalam keceriaan malam itu. Memasuki pukul 22.00 keramaian pun mulai terhenti. Satu persatu pengunjung pun pulang, termasuk kami. Dalam tinjauan sosial dan ekonomi, car free night bermanfaat.
    



Keeseokan harinya kami mengikuti wisata edukasi. Target lokasi terutama Jembatan Gentala Arasy yang melintasi Batang Hari, kompleks candi Muaro Jambi dan Mesjid Seribu Tiang. “Cintaku tertambat di Gentala Arsy” rasanya menjadi ungkapan yang pas untuk merasakan sentuhan rasa Gentala Arasy. Jembatan panjang dan jalur pedestarian yang dibuat berkelok-kelok ini sungguh indah terlihat. Jembatan Gentala Arasy dibangun dengan  anggaran senilai Rp 88,7 miliar dalam tiga tahun anggaran 2012-2014. Bangunan ini merupakan proyek dari masa pemerintahan Hasan Basri Agus, dan diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada tanggal 28 Maret 2015. Berfungsi menyatukan dua wilayah yang terpisah oleh Batang Hari. Sebelum ada jembatan ini penduduk wilayah Jambi seberang kalau ingin ke Kota Jambi harus menggunakan perahu (ketek) melintasi Batang Hari.
Batang Hari merupakan sungai terpanjang di Sumatera. Menurut situ wikipedia panjang Batang Hari mencapai 800 Km membentang dari Provinsi Solok, Sumatera Barat sampai ke Jambi. Mata airnya berasal dari Gunung Rasan (2585 m), dan yang menjadi hulu dari Batang Hari ini adalah sampai kepada Danau Di atas, yang sekarang masuk kepada wilayah Kabupaten Solok, provinsi Sumatera Barat. Aliran dari sungai ini melalui beberapa daerah yang ada di provinsi Sumatera Barat dan provinsi Jambi, seperti Kabupaten Solok Selatan, Dharmasraya, Bungo, Tebo, Batang Hari, Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, sebelum lepas ke Perairan Timur Sumatera dekat Mua.


Selepas dari Gentala Arasy perjalanan dilanjutkan ke komplek candi Muaro Jambi. Situs Purbakala Kompleks Percandian Muara Jambi adalah sebuah kompleks percandian agama Hindu-Budha terluas di Asia Tenggara, dengan luas 3981 hektar. Komleks candi ini kemungkinan besar merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu. Kompleks percandian ini terletak di Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, Indonesia, tepatnya di tepi Batang Hari, sekitar 26 kilometer arah timur Kota Jambi.

Di situs ini baru sembilan bangunan yang telah dipugar,  dan kesemuanya adalah bercorak Buddhisme. Kesembilan candi tersebut adalah Candi Kotomahligai, Kedaton, Gedong Satu, Gedong Dua, Gumpung, Tinggi, Telago Rajo, Kembar Batu, dan Candi Astano. Dari sekian. Yang menarik dari candi-candi ini apabila dilihat dari fungsinya. Pada umumnya di Indonesia candi berfungsi sebagai tempat peribadatan atau pemujaan, tetapi hal ini berbeda dengan candi di Muaro Jambi. Candi-candi di sini diperkirakan lebih berfungsi sebagai asrama atau semacam kompleks universitas bagi para penganut Budha. Hal kedua yang dinilai menarik adalah bahan dasar pembuatan candi. Umumnya, terutama di Jawa, candi berbahan dasar batu andesit atau batu sungai, akan tetapi candi-candi di kompleks Muaro Jambi dibangun dari susunan bata merah dari tanah liat.


Candi Gumpung
Pasca menjelajah kompleks Candi Muaro Jambi kami makan siang bersama. Sebelumnya ada sedikit ceramah dari Kabid Kebudayaan Disdik Muaro Jambi. Makan siang yang sangat berkesan karena kami makan ala botram di atas selembar daun pisang.

Setelah tiga hari berada di Kota Jambi, akhirnya pada Senin 7 Mei 2018 kami harus kembali ke Tanah Pasundan. Jadwal penerbangan kami memang mengalami penundaan dari yang seharusnya pukul 11.35 menjadi 12.25.  Alhamdulillah banyak sahabat, kenangan dan pengalaman baru yang kami dapat selama di Jambi. Terima kasih untuk kawan-kawan IPS Jambi yang telah melayani kami dengan sangat luar biasa. Khususnya untuk Bu Dona Nengsih, Pak Rahmat, Pak Sugiyanto dan yang lainnya.  Terima kasih pula untuk sahabat-sahabat IPS Jabar yang telah berpartisipasi, ada Bu Suciati (SMPN 8 Kota Bandung), Bu Yulia Yulianti (Pengawas Disdik Kota Bandung, Bu Iis Priatini (SMPN 24 Bandung), Bu Yayah Suhayah (SMPN 31 Kota Bandung), Bu Yani Suryani (SMPN 1 Kota Bandung), Bu Isye Ramawati (SMPN 52 Kota Bandung), Bu Nunung Nurhayati (SMPN 3 Garut), Bu Rina Malia Candra (SMPN 2 Cilawu-Garut), Bu Sumarni (SMP Daya Susila Garut), Pak Hilman Latief (SMPN 3 Padalarang-KBB), Bu Dian Diana (SMPN 1 Cihampelas-KBB), Bu Neneng Irmawati (SMPN 3 Baleendah – Kab. Bandung), Pak Heri Kusnandar (SMPN 1 Purwakarta), Bu Sunaryuni (SMPN 2 Purwakarta), Bu Heti Wijayawati (SMPN 2 Purwakarta), Bu Oka Nazulah Saleh (SMPN 1 Jatisari Karawang), Bu Nunung Rachmayanti (SMPN 1 Jatisari Karawang), Bu Rikka Puspitawati  (SMPN 1 Sukaresmi-Cianjur), Bu Ineu Irawati (SMPN 1 Sukaresmi-Cianjur), Bu Tati Rochayati (SMPN 1 Sukaresmi-Cianjur) dan Bu Sri Sugiarti (SMPN 3 Kota Tasikmalaya). Semoga Allah SWT mempersatukan kita kembali dilain kesempatan.



Sebagian dari Tim Jabar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOLOM kOMENTAR

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.