Senin, 21 Mei 2018

ANGKOT BACA, ANGKOT LITERASI


Oleh:
Enang Cuhendi

Angkot atau angkutan kota merupakan salah satu moda transportasi umum yang mudah ditemukan di perkotaan di negara kita. Angkot umumnya memiliki fungsi untuk mengantar penumpang dari satu tempat ke tempat lain sesuai rute yang telah ditetapkan.  Target penggunanya sebagian besar adalah masyarakat kelas menengah ke bawah.

Dua tahun terakhir ini di beberapa kota, sebut saja di antaranya: Bandung, Malang dan Semarang  terdapat sesuatu yang berbeda dengan angkot ini. Pada beberapa angkot kita bisa melihat sederet buku menghiasi bagian belakang mobil. Buku tersebut  bisa dibaca secara gratis oleh penumpang selama diperjalanan. Buku yang ada temanya beraneka ragam, mulai dari cerita anak sampai yang sifatnya pengetahuan umum.  Penggagasnya ada Sang Sopir sendiri, seperti di Piya Sopiyan dan Elis Ratna di Kabupaten Bandung dan Daryanto dari Kabupaten semarang,  sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam komunitas Mahasiswa Penggerak (MAGER) di Malang dan pemerintah daerah, seperti  halnya di Kota dan Kabupaten Bandung. Pengadaan buku untuk angkot awalnya hasil swadaya dari sang sopir atau komunitas tertentu, serta sumbangan dari beberapa donatur atau sumbangan pemerintah daerah. Bahkan Piyan dan Daryanto rutin menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membeli buku.

Nama angkot yang dilengkapi perpustakaan mini ini cukup beragam.Di Kota Bandung di sebut “Angkot Pintar”, di Kabupaten Bandung dinamakan “Angkot SAE (Sabilulungan Aman tur Enjoy)” sedangkan di Malang dikenal dengan “Angkot Baca”. Walau demikian, tujuan keberadaannya tetap sama, yaitu membantu mengembangkan literasi untuk kemajuan bangsa ini.