Oleh Enang Cuhendi
Hari ini, hari lahir Sang Covid-19 ke dunia. Tepat
setahun usianya sejak pertama kali dikonfirmasi kemunculannya di Wuhan, China
pada 17 November 2019. Peringatan HBD atau milad si mungil yang “gaib” ini
tentunya tidak perlu adanya ritual tiup
lilin, potong kue apalagi sambil joget dengan musik hingar bingar. Yang ada
justru rasa prihatin yang luar biasa, karena ternyata dalam setahun si Covid-19
ini telah menyebabkan munculnya 54,8 juta kasus terkonfirmasi positif, 35,2 juta
sudah dinyatakan sembuh dan 1,32 juta meninggal dunia di dunia. Ini data WHO
sampai hari ini sekira pukul 08.00 WIB. Untuk Indonesia sampai Selasa, 17
November 2020 tercatat total kasus mencapai 471 ribu, 395 ribu dinyatakan
sembuh dan 15.296 meninggal dunia.
Dalam rentang setahun itu kehadiran si Covid-19 begitu
menghebohkan dunia. Makhluk super mini yang tak terlihat dengan netra kita
secara normal ini benar-benar kehadirannya sudah mengguncang dunia. Berbagai
aspek kehidupan banyak yang terpengaruh dan mengalami kelumpuhan, kondisi perekonomian
di banyak negara jatuh terpuruk, dunia pendidikan sempat terhenti dan berubah
pola menjadi berbasis daring, bahkan aktivitas manusia pun hampir terhenti
total. Sungguh luar biasa kehadiran makhluk Tuhan yang satu ini.
Covid-19 atau Coronavirus merupakan keluarga besar
virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya
menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga
penyakit yang serius seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar
biasa muncul di Wuhan Cina, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan
menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019
(COVID-19). Sejak Selasa, 11 Februari 2020 Direktur Jenderal Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan di Jenewa,
Swiss mengumumkan bahwa "Covid-19" menjadi nama resmi baru untuk
coronavirus. Tedros mengatakan, nama itu telah dipilih untuk menghindari referensi
ke lokasi geografis tertentu, spesies hewan, atau sekelompok orang sesuai
dengan rekomendasi internasional untuk penamaan dan menghindari stigmatisasi. (www.kompas.com , 30 Januari 2020)
Sejak ditemukan di Wuhan persebaran Covid-19 luar biasa cepat. Dalam rentang hitungan waktu yang tidak lama hampir seluruh dunia terkena imbasnya. Di Indonesia sendiri Covid-19 mulai terdeksi masuk pada 2 maret 2020, usai ada laporan warga negara Jepang dinyatakan positif. Kemudian disinyalir dari warga negara Jepang tersebut menyebar ke dua orang WNI.yang berhubungan dengannya. Untuk informasi, sebelum ke Indonesia, WNA Jepang ini bermukim di Malaysia sejak 14 Februari 2020 lalu. DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat merupakan provinsi-provinsi dengan jumlah korban Covid-19 terbanyak.
Merayakan ulang tahun Covid-19 sekali
lagi tidak perlu adanya ritual tiup
lilin, potong kue apalagi sambil joget dengan musik hingar bingar. Jangan juga menyanyikan lagu panjang umur. Cukup semua
lapisan masyarakat menerapkan protokol kesehatan. Jalankan program 3M: selalu
memakai masker, sering-sering mencuci tangan dengan sabun, dan selalu menjaga
jarak di kerumunan. Jangan lupa pula kita berdoa agar si Covid-19 cepat
mengakhiri petualangannya dan memberikan hikmah terbaik bagi kehidupan.
Cicalengka, 17 November 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOLOM kOMENTAR
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.