Selasa, 07 September 2021

NARASI DIBALIK JULUKAN SETIAP BENUA

 

Benua merupakan daratan yang sangat luas yang ada dipermukaan bumi. Karena luasnya angin laut tidak sampai ke tengah benua. Demikian salah satu pengertian yang biasa diberikan untuk benua.

Pada 2021 daratan yang namanya benua ini total dihuni sekitar 7.874.966.000 jiwa. Meliputi berbagai ras dan bangsa dengan budaya yang beragam.

Kalau ada pertanyaan terkait jumlah benua, jawabannya bisa beragam. Ada yang menyatakan lima, enam atau tujuh. Yang menyebut lima merujuk pada: Asia, Eropa, Afrika, Amerika dan Australia. Sedangkan yang menyebut enam menunjuk pada lima yang sudah disebut di atas ditambah satu dengan Antartika. Adapun yang menyebut tujuh menunjuk pada benua-benua di atas, tetapi amerika dibagi dua menjadi Amerika Utara dan Amerika Selatan.

Ketiga pendapat di atas tidak ada yang salah. Hal ini mengingat batasan pengertian benua tidak hanya merujuk pada fisik semata, tetapi ada juga yang membaginya berdasarkan budaya. Sebagai contoh Asia dan Eropa merupakan satu hamparan daratan yang disebut Eurosia, tetapi karena memiliki budaya yang berbeda, maka dibedakan menjadi dua. Begitu juga dengan Amerika yang sejatinya satu hamparan daratan, tapi budaya di utara dan selatan berbada maka ada yang membagi menjadi dua.

Julukan benua

Ada hal menarik ketika berbicara benua. Setiap benua ternyata memiliki julukan. Julukan ini uniknya dikaitkan dengan warna. Ada kuning, biru, hitam atau merah. Ada juga yang putih atau

Asia Si Benua Kuning

Istilah Asia berasal dari Bahasa Yunani kuno, yaitu Ἀσία’ yang dibaca “Asía’”. Pada masa lalu nama ini dipakai untuk menyebut daratan di tepi timur Laut Aegea dan kemudian digunakan untuk menyebut wilayah Anatolia yang sekarang merupakan bagian dari Turki.

Pendapat lain menyebutkan bahwa ‘Asia’ memiliki arti “negeri matahari”. Hal ini dikarenakan intensitas cahaya matahari di Asia tinggi. Dampaknya mayoritas negara di Asia mengalami musim kemarau dan musim panas.

Asia merupakan benua terbesar yang ada di atas permukaan bumi. Luasnya mencapai 44, 58 juta km² atau sekitar 29,5 persen dari total luas daratan bumi. Wilayahnya terbagi menjadi lima, yaitu: Asia Timur, Asia Tenggara, Asia Tengah, Asia Barat, dan Asia Selatan.

Selain itu Asia juga merupakan benua yang paling banyak dihuni oleh manusia. Jumlah penduduk yang tinggal di Asia sebanyak 4.679.661.000 jiwa (2021) atau sekitar 59,42% dari total 7.874.966.000 penduduk dunia. Dari 4,6 miliar penduduk Asia itu mayoritas penduduk yang berasal dari ras mongoloid. Ras ini memiliki ciri-ciri fisik sebagai berikut:

  • ·         memiliki tubuh yang kecil atau tidak terlalu tinggi
  • ·         rambut lurus berwarna hitam,
  • ·         kelopak mata yang dimilikinya sipit,
  • ·         bentuk wajah relatif rata,
  • ·         memiliki hidung relatif pesek
  • ·         memiliki bola mata berwarna kecoklatan,
  • ·         berkulit putih cenderung kuning dan sawo matang,
  • ·         memiliki sedikit bulu badan

Saat ini ditemukan golongan bangsa yang termasuk dalam ras mongoloid. Misalnya Asiatic Mongoloid, Malayan Mongloid, dan American Mongoloid. Asiatic Mongoloid banyak menghuni wilayah Asia Utara, Asia Tengah, dan Asia Timur. Sementara ras Malayan Mongoloid tinggal di wilayah di Asia Tenggara, Malaysia, Filipina, dan Kepulauan Nusantara. Lalu, ras American Mongolid banyak ditemukan di Amerika Utara dan hingga Amerika Selatan.

Figure 2 Ras Mongoloid

Ras Mongoloid di Indonesia masuk dalam golongan ras Malayan Mongoloid. Namun di negara ini masih dibagi menjadi dua golongan lagi yaitu Ras Proto Melayu (Melayu Tua) dan ras Deutro Melayu (Melayu Muda). Ras Proto Melayu terdiri atas suku Batak, Toraja, dan Dayak. Sementara itu, ras Deutro Melayu terdapat pada suku Bugis, Madura, Jawa, Sunda dan Bali.

Dilihat dari penyebarannya, ras mongoloid dapat dibagi tiga kelompok, yaitu:

1. Ras Primer

Ras Primer merupakan ras yang memiliki anatomi paling menonjol. penyebaran ras primer meliputi, negara Cina, Korea Selatan, Korea Utara, Jepang, Mongolia, Thailand, Laos, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Bhutan, India Timur Laut dan Hawaii

2. Ras Sekunder

Ras Sekunder adalah ras yang memiliki anatomi fisik semi Mongoloid. Penyebaran ras ini meliputi, Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Nepal, Pakistan, Turkmenistan, Kirgistan, Kazakstan, dan Tajikistan

3. Ras Tersier

Ras Tersier merupakan ras yang memiliki anatomi fisik campuran mongoloid. penyebarannya meliputi wilayah, Alaska, Venezuela, Peru, Kolumbia, Kosta Rika, El Salvador, Nikaragua, Bolivia, Panama, Fiji, dan Samoa. 

Atas dasar Asia banyak dihuni penduduk dari ras Mongoloid yang berkulit kuning atau kekuning-kuningan, maka lahirlah julukan “Benua Kuning” untuk benua Asia. Jadi kalau ada pertanyaan kenapa Asia disebut benua kuning, maka jawabannya karena Asia banyak dihuni oleh penduduk ras Mongoloid yang berciri fisik kulitnya kekuning-kuningan.

Benua Merah Amerika

Benua Amerika terletak di antara Samudera Atlantik dan Samudera Pasifik. Benua ini merupakan benua terbesar kedua setelah Asia dengan luas 42.549.000 km2. Wilayah Benua Amerika terbagi menjadi tiga bagian, yaitu: Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.

Pada 2021 benua Amerika memiliki jumlah penduduk 1.030.852.000 jiwa atau 13,08% dari total penduduk dunia. Terdiri dariu penduduk asli dan kaum pendatang atau imigran dari berbagai belahan dunia. Adapun penduduk asli benua Amerika di bagian utara dikenal dengan sebutan Suku Indian.

Meskipun dikatakan suku asli benua Amerika, namun sesungguhnya mereka berasal dari Asia. Faktor dan ciri fisik mereka menunjukkan ada hubungan dengan bangsa Asia. Menurut sejarah Suku Indian berasal dari benua Asia. Kehidupan mereka yang sangat bergantung pada alam, untuk bertahan hidup mereka mencari makanan dengan cara berburu dan mengandalkan hasil alam.

Dalam perburuan itu mereka berpindah-pindah. Dari daratan Asia. mereka datang ke Amerika melalui Selat Bering lebih dari 20.000 tahun lalu karena mengikuti alur migrasi hewan buruan. Perlahan, Suku Indian mendirikan pemukiman dan kemudian menetap di tanah Amerika hingga menjadi suku asli Benua Amerika.

Nama Indian berasal dari sebuah kekeliruan. Pada awalnya nama Indian diperkenalkan oleh Cristoporus Colombus pada abad ke-16. Dia mengira bahwa daratan benua Amerika yang ia singgahi adalah India, sehingga masyarakat di sana dijuluki sebagai Indian yang artinya orang India.

Kekeliruan lain terkait dengan Columbus adalah banyak yang menganggap bahwa bangsa Eropa yang pertama kali menemukan benua Amerika adalah Cristoporus Colombus. Columbus bukanlah penemu Benua Amerika, ia juga bukan orang Eropa pertama yang datang ke Amerika karena bangsa Viking lebih dulu mendirikan koloni di Amerika.

Sebelum Columbus sudah ada penjelajah Italia yang datang antara tahun 1499 dan 1502. Penjelajah Italia pertama yang tiba di Amerika adalah Amerigo Vespucci. Ia adalah seorang pedagang, penjelajah sekaligus kartograf. Maksud kedatangannya untuk mencari rempah-rempah. Ia menjadi orang pertama yang menyadari daratan yang dikunjungi bukanlah India di Asia, dan percaya bahwa benua baru ini berada di sisi lain dari Benua Asia.

Pada tahun 1507, Martin Waldseemuller membuat peta dunia yang turut menyertakan benua baru ini. Waldseemuller memberinya nama Amerika yang diambil dari nama latin Amerigo Vespucci sebagai penghormatan.

Figure 3 Suku Indian, Penduduk asli Benua Amerika (www.lezgetreal.com)

Terkait dengan julukan, Amerika dikenal sebagai Benua Merah. Kenapa Amerika disebut Benua Merah? Julukan Benua Merah disematkan pada Amerika karena suku asli, yaitu Suku Indian memiliki kulit berwarna merah di mata pendatang Eropa. Meskipun sebenarnya kulit mereka tidaklah benar-benar berwarna merah.

Berdasarkan ciri fisiknya Orang Indian termasuk bagian dari ras Mongoloid yang disebut American Mongoloid. Ciri fisik mereka dapat dikenali dengan hal berikut:

  • ·         Kulit coklat kemerahan.

Kulit suku Indian berwarna coklat kemerahan menandakan mereka tidak pernah takut untuk berinteraksi langsung dengan matahari dan udara bebas. Jiwa mereka merdeka bersama kebebasan yang menyatu dengan alam.

  • ·         Tulang rahang menonjol.

Hal ini memberikan mereka bentuk muka yang relatif lebar dan garis muka yang sangat jelas. Tegas dan pemberani seperti jiwa-jiwa suku Indian.

  • ·       Mata yang berwarna hitam. 
Ciri lain yang dapat kita lihat adalah bola mata berwarna hitam, menjadikan mereka terkesan memiliki pandangan mata yang tajam. Mereka selalu berani menghadapi apapun. Alam bebas adalah sahabat mereka.

Benua Biru Eropa

Istilah Eropa berasal dari kata Europa, yaitu salah satu pasangan Zeus dalam mitologi Yunani. Ada pendapat nama Eropa memiliki asal kata bahasa Akkadia “erebu” yang artinya “terbenam” dan kata “ereb” dari bahasa Phoenicia yang artinya “malam, barat”.

Eropa secara geologis dan geografis adalah sebuah semenanjung atau anak benua berada di sebelah barat Benua Asia. Secara astronomis, Benua Eropa terletak antara 35°LU - 71°06’LU dan 9°27’BB -66°20’BT. Memiliki luas 10.180.000 km².

Pada 2021 Jumlah penduduk Eropa sekitar 1.373.486.000 atau 17, 44% dari total penduduk dunia. Ini merupakan benua berpenduduk terbanyak kedua setelah asia.

Lain dengan Asia yang disebut dengan Benua Kuning dan Amerika si Benua Merah, Eropa mendapat julukan Benua Biru. Kenapa disebut benua biru? Padahal orang Eropa bukan penduduk berkulit biru seperti di film Avatar.

Dilihat dari asal-usulnya bangsa Eropa termasuk bagian dari rumpun bangsa Kaukasoid. Ras Kaukasoid memiliki empat subras yang terbagi, sebagai berikut:

      1.            Nordic, seperti Eropa Utara sekitar laut Baltik

      2.            Alpine, yaitu Eropa Tengah dan Eropa Timur.

      3.            Mediteranian, adalah sekitar laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab, dan Iran

      4.            Indic, yakni Pakistan, India, Bangladesh, dan Sri Lanka

Figure 4 Ras Kaukasoid (www.triks12.blogspot.com)

Secara umum ras Kaukasoid memiliki ciri-ciri, yaitu:

  • ·    Warna kulit menunjukkan variasi yang luas, seperti putih, zaitun, corak cokelat yang berbeda, hingga cokelat tua.
  • ·       Tinggi badan masuk dalam kategori tinggi.
  • ·       Bentuk rambut ras Kaukasoid bervariasi, mulai dari datar bergelombang hingga keriting dengan tingkat yang beragam. Warna rambut cenderung lebih terang, jarang sekali rambut ras Kaukasoid berwarna hitam.
  • ·     Bentuk kepala ras Kaukasoid bervariasi mulai dari dolichocephalic (panjang dan oval, sehingga wajah menjadi sempit, panjang, dan protrusif) sampai brachycephalic (bentuk kepala yang lebar).
  • ·       Wajah ras Kaukasoid memiliki dahi yang tinggi, bibir tipis, dan dagu menonjol. Tulang pipi sama sekali tidak menonjol dan rahang wajah sama sekali tidak ada.
  • ·       Tulang hidung cenderung tinggi, sehingga terlihat mancung dan besar.
  • ·     Warna mata ras ini tidak hitam, cenderung memperlihatkan corak dengan warna-warna terang. Sebagian besar berwarna biru terang
Ciri ras kaukasoid yang dengan mata berwarna terang inilah yang kemudian melahirkan julukan kepada Eropa sebagai benua biru.

Ada juga yang berpendapat bahwa julukan benua biru tidak semata dikarenakan orang Eropa bermata biru. Menurut sebagian orang benua Eropa dijuluki benua biru karena memiliki keluarga berdarah biru. Istilah ‘darah biru’ digunakan untuk mereka yang merupakan keturunan bangsawan.

Istilah darah biru ini kemudian muncul pada kosa kata bahasa Inggris kira-kira tahun 1830-an. Kemudian, Istilah ini ditemukan dalam karya sastra salah satunya berjudul The Duke’s Children in 1880 karya Anthony Trollope di mana merujuk untuk istilah keluarga bangsawan dan para aristokrat.

Istilah darah biru atau ‘Blue Blood’ dalam bahasa inggris sebenarnya tidak ada. Istilah ini sebenarnya berkembang di Spanyol pada abad pertengahan dengan istilah sangre azul dan diperkirakan istilah ini digunakan pada bahasa Inggris pada awal abad ke-19. Istilah darah biru ini dikaitkan dengan keturunan keluarga castile yang kaya dan kuat di Spanyol.

Keluarga castile ini mengklaim bahwa mereka tidak pernah menikah dengan keturunan dari ras lain, sehingga darah mereka murni sebagai klan dari keluarga bangsa gothic. Mereka mengklaim pula bahwa kemurnian ras mereka dapat dilihat dari warna kulit mereka yang pucat sehingga pembuluh darah (yang berwarna biru) terlihat dengan jelas. Selain itu, penggolongan ini dilakukan untuk membedakan diri mereka dengan kaum moorish (invasi kaum muslim di Spanyol pada abad ke-13) dan kaum yahudi.

Benua Biru adalah julukan untuk Benua Eropa. Alasan julukan ini ada dua. Pertama, masyarakat dari benua tersebut mayoritas mempunyai mata yang berwarna biru cerah. Kedua, terdapat kerajaan-kerajaan jaman dahulu yang mansyur sehingga adanya istiliah darah biru (bangsawan).

Selain itu terdapat spekulasi lain mengenai istilah yang sampai sekarang masih digunakan. Pada abad pertengahan para kaum bangsawan dilahirkan dengan memabawa keistimewaan berupa hak-hak sosial dan kesejahteraan ekonomi. Mereka tidak perlu bersusah payah bekerja di luar rumah sehingga kebanyakan dari mereka sedikit yang harus berlama-lama di bawah sinar matahari yang menyebabkan kulit mereka terlihat putih pucat.

Kecenderungan kulit yang putih pucat akan membuat pembuluh darah atau vena menjadi terlihat dengan lebih jelas. Akibat perekonomian yang stabil mereka pun bisa membeli peralatan makan yang terbuat dari perak dan pengobatan ektra jika mereka sakit. Karena penggunaan peralatan makan yang terbuat dari perak, pada masa itu tidak sedikit bangsawan yang mengalami argyria (kondisi penyakit di mana penderita memiliki warna kulit kulit biru keabu-abuan, atau abu-abu).

Terlepas dari mana alasan yang paling tepat, nyatanya Eropa tetaplah disebut benua biru sampai saat ini.

Afrika Si Benua Hitam

Istilah Afrika berasal dari bangsa Romawi. Konon, mereka menyebut wilayah Afrika (yang sekarang adalah Tunisia) dengan sebutan Africa terra. Nama ini diambil dari nama suku asli “Afri”.

Pendapat lain menyebutkan bahwa asal nama Afrika berasal dai Bahasa Phoenicia yaitu “afar” yang diartikan sebagai “debu” dan “ica” diartikan “negeri”. Sehingga Afrika berarti negeri debu. Hal itu kemungkinan terkait dengan wilayah Afrika utara yang beriklim gurun sehingga banyak debu bertebangan.

Lain Eropa, lain pula dengan Afrika. Benua yang memiliki luas 30.224.050 km² ini mendapat julukan benua hitam. Alasan penamaan ini rasanya cukup jelas dan tidak terlalu banyak diperdebatkan. Afrika disebut benua hitam karena terkait erat dengan warna kulit penduduknya yang hitam.

Pada 2021 penduduk Afrika berjumlah 747.747.000 jiwa atau 9,50%. Bangsa Afrika termasuk ras Negroid. Ras ini memiliki ciri-ciri fisik:

  • ·         Warna kulit, umumnya memiliki warna kulit dari cokelat tua sampai hitam.
  • ·         Tinggi badan, untuk masalah tinggi badan cukup bervariatif mulai dari pendek hingga tinggi
  • ·         Kepala mereka bulat dengan daerah oksiput yang menonjol.
  • ·         Dagu membulat dan menyurut.
  • ·      Bentuk wajah ras Negroid adalah dahi bulat dengan alis yang sedikit menonkol dan alis mata kecil.
  • ·         Telinga, bentuk telinga biasanya pendek, lebar dengan heliks yang digulung.
  • ·         Bibir ras Negro juga termasuk tipe yang tebal dan terbuka.
  • ·         Hidung, bentuk hidung lebar dan rata. Tulang hidung cendrung rendah.
  • ·         Mata, warna mata ras ini adalah cokelat tua sampai hitam.
  • Rambut, bentuk rambutnya keriting-keriting kecil dan berwarna hitam. Biasanya untuk rambut tumbuh sedikit, cenderung jarang.

 
Figure 5 Bangsa Afrika yang berkulit hitam 

Benua Hijau Australia

Benua Australia terletak di belahan Bumi Selatan. Secara astronomis terletak di antara 9° LS, dan 44° LS, dan 112° BT, dan 154° BT.  Jumlah penduduk Australia berikut Oceania 43.220.000 jiwa atau 0,55% dari total penduduk dunia.

Australia merupakan benua terkecil. Luas daratan Australia adalah 7.617.930 km². Mengingat sifat kepemilikannya yang hanya dikuasai satu negara dan letaknya yang terpencil maka Australia dijuluki sebagai 'benua pulau', dan dipandang sebagai pulau terluas di dunia.

Australia juga dijuluki Benua Hijau. Berbeda dengan benua lain julukan untuk benua Australia tidak terkait dengan warna kulit atau ciri fisik. Penamaan Australia sebagai Benua Hijau lebih pada penampakan alam.

Konon julukan tersebut berasal dari kondisi hutan di benua Australia. Di sana, tumbuh beragam spesies yang senantiasa hijau, misalnya akasia dan eukaliptus. Tumbuhan-tumbuhan di hutan Australia tetap hijau meski terkadang berada di daerah yang tidak terlalu subur.

Australia memiliki lebih dari 1.200 spesies akasia atau di Australia biasa dikenal sebagai pohon wattle. Bunga wattle emas merupakan lambang flora Australia. Pohon tersebut berbunga pada musim semi dan musim panas dan Wattle Day dirayakan setiap tanggal 1 September. Keberadaannya tersebar di sekitar Canberra, di bagian selatan New South Wales, Adelaide Hills, dan Victoria.

Eukaliptus merupakan tumbuhan yang paling sering diidentikankan dengan Australia.  Australia memiliki 2.800 spesies eukaliptus (pohon gum). Eukaliptus dapat ditemukan di berbagai area, dari pohon gum salju perak dan merah di Australian Alps hingga pohon river red gum nan kuno di Flinders Ranges, Australia Selatan. Blue Mountains adalah rumah bagi rangkaian spesies eukaliptus yang paling beragam di dunia. Faktanya, Blue Mountains mendapatkan namanya dari rona biru yang dipercaya berasal dari pepohonan yang mengandung minyak ini. Walaupun pemakan eukaliptus, Koala tercatat hanya memakan beberapa jenis eukaliptus tertentu saja. Hal ini sangat berpengaruh pada perkembangan Eukaliptus di benua biru ini.

Figure 6 Hutan Eukaliptus di Queensland Australia 

Benua Abu, Benua Antarktika

Terakhir ada benua Antarktika yang memiliki luas 14.0 juta km². Antarktika merupakan benua yang meliputi Kutub Selatan Bumi, hampir seluruhnya terletak di Lingkar Antarktika dan dikelilingi oleh Samudra Pasifik, Samudra Atlantik dan Samudra Hindia.

Benua Antarktika mendapat julukan benua abu-abu. Julukan ini terkait kondisi alam yang terdapat di benua tersebut. Wilayahnya dipenuhi dengan salju abadi yang menyebabkan benua ini mendapat julukan benua abu-abu.

Sebagai benua paling dingin di dunia, habitat flora dan fauna di benua ini menjadi terbatas. Beberapa flora yang bisa tumbuh berasal dari spesies lumut dan alga. Sedangkan fauna yang terdapat di benua ini antara lain Pinguin, beruang kutub dan anjing laut.

Sampai saat ini tidak ada penduduk yang bermukim secara permanen di Antartika. Kalaupun ada yang tinggal di sana hanyalah para peneliti saja yang berasal dari berbagai negara

Terkait dengan kepemilikan benua Antartika, mungkin ada yang penasaran sebenarnya benua ini milik negara mana atau malah justru tidak ada pemiliknya? Antartika secara resmi tidak dimiliki oleh sebuah negara. Namun demikian, di wilayah tersebut terdapat pusat penelitian permanen dari beberapa negara. Dan negara tersebut mengklaim sebagian wilayah Antartika menjadi miliknya.

Terdapat tujuh negara yang mengklaim sebagian wilayah di Antartika yaitu Argentina, Australia, Chile,Perancis, Selandia Baru, Norwegia dan Inggris.

Itulah julukan yang diberikan pada benua-benua yang ada di atas permukaan bumi. Semua dikaitkan dengan warna ras atau kondisi alam. Ada Benua Kuning (Asia), Benua Biru (Eropa), Benua Merah (Amerika), Benua Hitam (Afrika), Benua Hijau (Australia) dan Benua Abu-abu (Antartika).









LIMA BENUA DALAM LOGO OLIMPIADE


Bendera olimpiade dengan lima lingkaran yang melambangkan benua
( www.pixabay.com ) 

  Oleh Enang Cuhendi

Beberapa waktu yang lalu olimpiade Tokyo 2020 baru berakhir. Karena pandemi Covid-19 pelaksanaan olimpiade yang seharusnya dilaksanakan tahun 2020 ini baru terselenggara pada 23 Juli 2021 – 8 Agustus 2021.  

Selama pesta olahraga sedunia ini berlangsung kita melihat bendera olimpiade terus dikibarkan. Bendera tersebut merupakan bendera International Olympic Commite (IOC) atau Komite Olimpiade International. Bendera ini berupa logo logo olimpiade yang dikenal luas di seluruh dunia ini dikenal sebagai cincin plimpiade. Pierre de Coubertin adalah orang yang pertama kali mendesain logo ini.

Bendera olimpiade terlihat unik. Warna dasarnya putih dengan gambar lima lingkaran atau cincin warna-warni saling bertautan. Kelima lingkaran atau cincin tersebut adalah biru, kuning, hitam, hijau dan merah. Lingkaran saling bertautan membentuk hurup “W”.

Adakah makna dibalik lingkaran tersebut? kelima lingkaran tersebut ternyata melambangkan lima benua tempat negara-negara peserta olimpiade berasal. Terkait dengan warna-warni kelima lingkaran memiliki arti tersendiri. Warna biru melambangkan Eropa, kuning melambangkan Asia, hitam melambangkan Afrika, hijau untuk Australia, dan merah melambangkan Amerika. Lima warna beserta latar putih mewakili semua negara yang menjadi peserta olimpiade. Sedangkan huruf ‘W’ yang berarti World yang mempunyai arti dunia.

Dilansir dari situs olimpiade ide untuk logo olimpiade tersebut muncul setelah Olimpiade Swedia tahun 1912. Ketika itu sekitar 2.400 atlet yang mewakili 28 negara dari semua benua berkompetisi untuk pertama kalinya sejak Olimpiade Modern yang dibangkitkan pada tahun 1896.

Adapun tujuan Coubertin untuk mencetuskan logo tersebut agar menciptakan simbolisme persatuan dan keberagaman Olympism dengan membuat bentuk yang sama dalam formasi dan keterikatan. Selain itu, lambang tersebut dimaksudkan untuk mewujudkan nilai-nilai inti olimpiade yaitu keunggulan, persahabatan, dan rasa hormat.

Senin, 22 Maret 2021

Rumus Shortcut MS Mempercepat Pengetikan


Mengetik dengan Microsoft Word sudah menjadi hal lumrah yang biasa dilakukan dalam keseharian. Mengetik yang baik selain rapi tentu saja diusahakan cepat. Untuk mempercepat proses pengetikan dalam artikel ini disajikan aneka rumus shortcut Microsoft Word yang diramu dari berbagai sumber. 

Awalnya mungkin akan terasa susah untuk mengingat rumus-rumus ini, tapi bila sering dipraktekan akan mempercepat kerja kita. Selamat mempraktekan!


CTRL + A: Memilih teks

CTRL + B: Menebalkan teks

CTRL + C: Copy (Menyalin teks)

CTRL + D: Membuka jendela Font Formatting

CTRL + E: Format tulisan Center

CTRL + F: Menemukan kata di dalam file Word

CTRL + G: Pindah ke halaman tertentu

CTRL + H: Mengganti kata/kalimat dengan kata/kalimat lain

CTRL + I: Italic

CTRL + J: Justify

CTRL + K: Menambah hyperlink

CTRL + L: Align left (membuat tulisan rata kiri)

CTRL + M: Membuat paragraf dari kiri

CTRL + N: Membuat file baru

CTRL + O: Membuka file

CTRL + P: Print

CTRL + Q: Menghapus editing

CTRL + R: Align right (membuat tulisan rata kanan)

CTRL + S: Menyimpan

CTRL + T: Membuat paragraf menggantung

CTRL + U: Underline (menambah garis bawah)

CTRL + V: Paste (menyalin teks)

CTRL + W: Menutup jendela Word

CTRL + X: Cut

CTRL + Y: Redo

CTRL + Z: Undo

CTRL + SHIFT + C: Copy Format

CTRL + SHIFT + D: Double Underline

CTRL + SHIFT + E: Track changes

CTRL + SHIFT + F: Mengganti font

CTRL + SHIFT + H: Menyembunyikan teks

CTRL + SHIFT + K: Membuat semua huruf kapital

CTRL + SHIFT + L: Membuat list

CTRL + SHIFT + M: Menghapus paragraf dari kiri

CTRL + SHIFT + N: Membuat normal

CTRL + SHIFT + P: Mengganti ukuran font

CTRL + SHIFT + Q: Mengganti huruf jadi simbol

CTRL + SHIFT + S: Menerapkan style

CTRL + SHIFT + T: Mengurangi paragraf menggantung

CTRL + SHIFT + V: Paste format

CTRL + SHIFT + W: Underline tanpa spasi

CTRL + SHIFT + >: Memperbesar ukuran huruf

CTRL + SHIFT + <: Memperkecil ukuran huruf

CTRL + ]: Memperbesar ukuran huruf

CTRL + [: Memperkecil ukuran huruf

CTRL + 1: Jarak enter 1

CTRL + 2: Jarak enter 2

CTRL + 5: Jarak enter 1.5

CTRL + 0: Menghilangkan jarak antar paragraf

CTRL + Home: Menuju halaman utama


***

Minggu, 14 Februari 2021

Membangun Negeri dengan Ekonomi Kreatif


 Oleh Enang Cuhendi


Negeri yang maju, subur, makmur dan sejahtera adalah impian setiap bangsa. Di dalam negeri yang seperti ini tentunya rakyat diharapkan hidup bahagia tidak kurang suatu apapun. Segala kebutuhan jasmani dan rohaninya mampu terpenuhi.

Untuk mencapai kehidupan seperti digambarkan di atas tentunya diperlukan satu upaya yang maksimal dari seluruh elemen bangsa. Tidak hanya pemerintah, tapi semua unsur masyarakat juga harus turut ikut berperan. Peran yang positif tentunya adalah yang paling diharapkan. Kerja keras, kekompakan dan kebersamaan mutlak diperlukan.

Salah satu upaya untuk mencapai kemakmuran adalah dengan meningkatkan devisa negara. Dengan kepemilikkan cadangan devisa yang besar maka setiap sektor kehidupan dapat leluasa dibangun. Cadangan devisa yang besar akan mampu membiayai semua aktivitas pembangunan, baik fisik maupun non fisik. Dengan pembangunan yang merata dan seimbang inilah negara yang makmur sejarah akan teraih.

Salah satu sumber yang bisa ditingkatkan untuk meraih devisa yang besar  adalah melalui perdagangan. Bukan perdagangan dalam negeri, tetapi perdagangan antar negara atau perdagangan internasional. Perdagangan dalam skala yang lebih luas, baik dalam lingkup regional Asia Tenggara maupun dunia secara keseluruhan. Dengan neraca perdangan yang baik, di mana nilai ekspor harus lebih tinggi dari impor, akan diraih devisa yang besar.

Satu yang menjadi catatan, untuk saat ke depan tentunya kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan minyak dan gas (migas) semata sebagai komoditas ekspor. Kondisi migas yang pernah menjadi primadona ekspor negara kita pada masa Orde Baru sudah tidak bisa diharapkan lagi. Kondisi cadangan migas sebagai salah satu sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui semakin lama semakin menipis. Cadangan minyak bumi kita semakin menyusut jadi sudah tidak bisa diandalkan lagi untu meraih devisa. Sebagiamana dikutip dari situs www.liputan6.com menurut Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto, saat ini Indonesia memiliki cadangan minyak sebesar 3,8 milyar barel dan gas sebesar 77 triliun tcf (kaki kubik). Ini hanya setara dengan 0,2% cadangan dunia.

Oleh karena itu bijak rasanya kalau ekspor kita harus segera beralih ke sektor non migas. Salah satu komoditas ekspor non migas yang masih terbuka besar peluangnya untuk dikembangkan adalah sektor ekonomi kreatif. Dalam cetak biru Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2015, ekonomi kreatif didefinisikan sebagai "Era baru ekonomi setelah ekonomi pertanian, ekonomi industri dan ekonomi informasi, yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya. Lebih jelasnya inti dari ekonomi kreatif (ekraf)ditujukan pada mereka yang mengedepankan kreatifitas, pengetahuan, serta ide ide cemerlang seseorang untuk memajukan roda perekonomian.

Era revolusi industri 4.0 menjadikan ekonomi kreatif menjadi salah satu isu strategis yang layak mendapatkan pengarusutamakan sebagai pilihan strategi memenangkan persaingan global. Ini ditandai dengan terus dilakukannya inovasi dan kreativitas guna meningkatkan nilai tambah ekonomi melalui kapitalisasi ide kreatif. 

Pada era ekonomi keempat atau ekonomi kreatif ini Indonesia memiliki peluang yang besar untuk bersaing. Jumlah penduduk yang banyak bisa menjadi aset berharga yang dapat dimanfaatkan untuk ekspor yang berkelanjutan.

Sektor apa saja yang bisa masuk lingkup ekonomi kreatif? Setidaknya ada 15 sektor, yaitu: (1) arsitektur; (2) desain; (3) film, video dan fotografi; (4) kerajinan; (5) mode, (6) kuliner; (7) musik; (8) penerbitan; (9) periklanan; (10) game interaktif; (11) penelitian dan pengembangan; (12) seni rupa; (13) seni pertunjukkan; (14) teknologi informasi; dan (15) televisi dan radio. 

Berdasarkan data yang dihimpun dalam buku Ekspor Ekonomi Kreatif 2010-2016 yang dikeluarkan BPS RI dan BEKRAF RI tercatat pertumbuhan ekspor ekonomi kreatif naik secara positif. Nilai ekspor Indonesia tahun 2010 secara total mencapai US$157,78 miliar. Selanjutnya pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 28,98 persen menjadi US$203,50 miliar. Selama tahun 2012 sampai 2016, nilai ekspor Indonesia cenderung terus mengalami penurunan. Namun sebaliknya ekspor komoditas ekraf Indonesia cenderung terus mengalami peningkatan. Tahun 2010 nilai ekspor ekraf hanya sebesar US$13,51 miliar, terus mengalami peningkatan setiap tahunnya sehingga mencapai US$19,99 miliar pada tahun 2016.

Memang tidak semua komoditas subsektor-subsektor ekraf ada dalam seri data ekspor Indonesia. Dalam buku tersebut disebutkan bahwa selama periode 2010–2016 hanya ada tujuh subsektor ekraf yang komoditasnya diekspor ke luar negeri yaitu film, animasi dan video; kriya; kuliner; musik; fashion; penerbitan; dan seni rupa. Dari ketujuh subsektor tersebut, 90 persen lebih merupakan ekspor komoditas fashion dan kriya, sekitar enam persen adalah ekspor komoditas subsektor kuliner dan sisanya adalah ekspor dari komoditas subsektor penerbitan; seni rupa; musik; serta film, animasi, dan video. Subsektor film, animasi, dan video merupakan subsektor yang memiliki nilai ekspor terkecil selama periode 2010−2016, dan ekspor komoditas ini hanya ada pada tahun 2011, 2015, dan 2016. 

Walaupun demikian jika nilai ekspor ekraf Indonesia terus meningkat maka lambat laun ekspor Indonesia secara total tentu juga akan meningkat. Sehingga tidak berlebihan jika dikatakan bahwa ekspor ekraf Indonesia di masa yang akan datang merupakan salah satu potensi besar yang bisa diharapkan mampu mendorong kembali peningkatan ekspor Indonesia secara keseluruhan. Pada akhirnya akan meningkatkan cadangan devisa negara kita dan mampu meningkatkan kemakmuran semua lapisan masyarakat. Untuk itu pengembangan ekonomi kreatif harus terus didorong dan ditingkatkan. 


Untuk LKPD bisa diunduh di sini






 

 

Rabu, 10 Februari 2021

Meraih Devisa Negara dari Perdagangan Internasional

Oleh:  Enang Cuhendi

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa setiap negara membutuhkan devisa yang banyak untuk bisa membangun negaranya. Devisa biasa diartikan sebagai sejumlah emas atau valuta asing yang bisa digunakan untuk transaksi pembayaran dengan luar negeri yang diterima dan diakui luas oleh dunia internasional. Ada juga yang mengartikan devisa sebagai kekayaan yang dimiliki oleh negara dalam bentuk mata uang asing ataupun barang. Keduanya pada intinya sama saja.

Devisa memiliki banyak fungsi. Biasanya difungsikan sebagai: alat pembayaran hutang luar negeri, alat transaksi pembayaran barang dan jasa luar negeri (perdagangan, ekspor, impor, dan seterusnya), alat transaksi pembiayaan hubungan dengan luar negeri seperti membiayai kedutaan, misi budaya dan olah raga, hadiah atau bantuan atau sebagai juga sebagai sumber pendapatan negara.

Darimana devisa didapat? Devisa bisa didapat dari banyak sumber. Di antaranya dari: hasil pinjaman atau hutang dari negara lain, hadiah, bantuan atau sumbangan luar negeri, penerimaan deviden atau jasa serta bunga dari luar negeri, kiriman valuta asing dari luar negeri, wisatawan yang belanja di dalam negeri dan pungutan bea masuk. Satu lagi sumber devisa adalah dari hasil kegiatan perdagangan internasional, terutama ekspor.

Perdangan internasional atau perdangan antar negara memiliki dua kegiatan utama, yang ekspor dan impor. Ekspor merupakan aktivitas menjual barang keluar negeri. Sedangkan impor adalah aktivitas membeli barang dari luar negeri.Dari dua aktivitas utama perdagangan internasional yang perlu terus ditingkatkan volumenya tentunya ekspor bukan impor. Kegiatan ekspor akan semakin menambah cadangan devisa negara, sedangkan impor sebaliknya hanya akan menguras cadangan devisa yang kita miliki.

Sayangnya berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) RI sepanjang 2019 neraca perdagangan Indonesia masih mengalami rugi (defisit) sebesar 3,20 miliar dollar AS. Secara keseluruhan, rinciannya ekspor migas sepanjang 2019 tercatat mencapai 12,53 miliar dollar AS dan kinerja impor tercatat mencapai 21,88 miliar dollar AS. Kinerja impor non migas mencapai 148,83 miliar dollar AS dan ekspor tercatat sebesar 154,98 miliar dollar AS. Artinya neraca non migas masih mencatatkan surplus sebesar 6,15 miliar dollar AS.

Kondisi tersebut tentunya kurang bagus, karena setidaknya untuk menutupinya ada sebesar 3,20 miliar dollar AS yang terambil dari cadangan devisa negara kita. Idealnya cadangan devisa itu bukan berkurang, tetapi harus terus bertambah. Dengan berkurangnya cadangan devisa maka ketersediaan cadangan dana untuk melanjutkan pembangunan menjadi berkurang.

Hal yang menggembirakan pada akhir 2020 Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa neraca perdagangan selama periode Januari-Desember 2020 mengalami surplus sebesar 21,74 miliar dollar AS. Ini tentunya lebih baik jika dibandingkan dengan 2019 dan 2018 yang masing-masing mengalami defisit 3,20 miliar dollar AS dan 8,70 miliar dollar AS. Dengan adanya surplus ini maka cadangan devisa kita bertambah 21, 74 miliar dollar AS. Seandainya ini terus berlanjut bukan mustahil kita akan semakin makmur dan sejahtera di masa yang akan datang, karena bisa melakukan pembangunan

Kegiatan ekspor kita saat ini memang berbeda dengan pada masa Orde Baru. Kalau dulu terfokus pada ekspor minyak dan gas (migas), sementara sekarang karena cadangan migas kita semakin menyusut fokus ekspor harus beralih pada non migas. Komoditas ekspor non migas ini meliputi aneka hasil tambang di luar migas, hasil hutan, pertanian, industri tekstil dan pakaian jadi, mobil, kimia dasar organik, sampai pada industri kreatif.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 tercatat ada 10 komoditas ekspor non migas unggulan Indonesia. Dari kesepuluh komoditas unggulan tersebut batu bara masih menempati urutan teratas. Keberadaannya sebagai sumber energi terpenting untuk pembangkitan listrik dan berfungsi sebagai bahan bakar pokok untuk produksi baja dan semen membuat batubara menjadi komoditas andalan ekspor nonmigas Indonesia.

Daftar Komoditas Ekspor Nonmigas Unggulan Indonesia

Sumber: BPS RI

Untuk ke depan tentunya kita tidak bisa terus bergantung terus pada keberadaan batu bara. Sebagai salah satu sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui ketersediaan batu bara lama-lama akan meyusut dan habis sebagaimana halnya minyak bumi. Maka perlu dicari peluang komoditas ekspor yang lain. Produk olahan hasil hutan dan Industri tekstil bisa terus ditingkatkan. Sedangkan yang lainnya tentunya harus didorong pula untuk maju, termasuk  perkembangan industri kreatif di masyarakat.

Dengan majunya perdagangan internasional maka diharapkan volume cadangan devisa akan semakin bertambah. Dampaknya negara kita akan semakin makmur dan maju. 

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (Klik Di sini)