Selasa, 01 Januari 2019

REFLEKSI TAHUN BARU: MENJADI GURU BINTANG DI TAHUN BARU


REFLEKSI TAHUN BARU


MENJADI GURU BINTANG DI TAHUN BARU

Oleh:
Enang Cuhendi, S.Pd.MM.Pd.*)

Bercahaya terang di tengah gelapnya malam. Ia tak pernah lelah memberikan secercah cahaya yang bermanfaat untuk menerangi bumi di kala gelap. Setiap kerlipannya selalu menuai sanjungan dari siapapun yang melihatnya. Itulah sang bintang salah satu ciptaan Tuhan yang berada di langit.

Menjadi bintang adalah idaman siapapun. Walau tentunya bukan bintang dalam arti sebenarnya. Mengapa demikian? Karena hanya mereka yang berstatus bintang  yang akan duduk di tempat tertinggi. Ia senantiasa dipandang lebih oleh yang lain. Sang bintang juga yang akan memberi kemanfaatan buat diri dan orang lain.

Terkadang sang bintang tenggelam dalam gelapnya malam. Tidak nampak keluar, tetapi keberadaannya tetap diakui dan diyakini bahwa dia ada dan tetap ada mengisi kehidupan. Di suatu saat bintang terkadang dirasa tidak dibutuhkan, tetapi di saat lain keberadaannya mutlak tidak tergantikan.

Dalam dunia pendidikan menjadi guru bintang adalah idaman. Setiap guru yang betul-betul menjalankan tugasnya dengan baik akan selalu berusaha menjadi guru bintang. Ia tidak akan peduli dengan berbagai rintangan dan godaan yang menghadang. Rasa lelah dan terkadang kesal tentunya akan ia abaikan

Siapakah guru bintang itu? Ia bukan hanya guru yang memiliki seabreg piala dan penghargaan. Bukan pula hanya guru yang selalu rajin mengikuti diklat dari tempat ke tempat lain. Bukan pula hanya guru dengan gelar akademik yang banyak. Akan tetapi hemat penulis sang guru bintang merupakan guru profesional yang mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan seimbang, baik sebagai pendidik, pengajar, pelatih, maupun pembimbing. Ia tidak hanya mengajar dalam arti transfer of knowledge saja, tetapi juga mengajar secara full dengan hati, kesabaran, kecintaan dan keikhlasannya.  Dia mampu melaksanakan tugas-tugas profesionalnya dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab. Sang bintang juga mampu memberi inspirasi dan kemanfaatan bagi sekitarnya. Ia pun tidak pernah berhenti menggali ilmu dan pengalaman diri.

Untuk menjadi guru bintang memang bukan perkara mudah. Butuh yang namanya dedikasi, kompetensi, keikhlasan, keseriusan dan  sejumlah prasyarat lainnya. Walau demikian bukan berarti tidak bisa, semua juga akan bisa. Hanya perlu waktu dan proses yang serius.

Di awal tahun 2019 ini marilah kita bertekad untuk mencoba menjadi guru bintang. Guru yang selalu dirindu dan ditunggu kehadirannya serta mampu memberi manfaat untuk sekitar.  Mugkin kita tidak bisa menjadi bintang yang bisa menerangi seluruh negeri, tapi minimal kita bisa menjadi bintang untuk diri dan lingkungan terdekat. Sinar kita yang mungkin masih redup, kita usahakan bisa menerangi gelapnya sekitar kita. Kita awali dengan niat menerangi diri  kita sendiri, baru lingkungan terdekat.

Tingkatkan terus dedikasi dan kompetensi diri.  Jangan malas untuk terus belajar dan belajar. Kita perbaiki sikap profesional kita menjadi lebih baik. Seperti halnya bintang terkadang kita mungkin menjadi salah satu bintang yang tidak populer, tidak terekspos ke khalayak, tetapi yakinlah eksistensi kita tetap akan diakui oleh setiap orang yang tahu dan  merasakan manfaat kehadiran kita. Semoga Tuhan terus membimbing kita hingga menjadi seorang bintang di antara bintang-bintang yang ada. Aamiin.  SELAMAT TAHUN BARU 2019!

Bandung, 1 Januari 2019 pukul 00.00
*) Guru IPS SMPN 3 Limbangan Garut – Ketua PW FKGIPS Nasional Jawa Barat